Sabtu, April 26

Jakarta

Kebijakan tarif dari Presiden AS Donald Trump memang bikin heboh di mana-mana. Namun Apple rupanya sudah mempersiapkan diri terhadap tarif ini sejak berbulan-bulan lalu.

Menurut Mark Gurman dari Bloomberg, Apple sudah mulai menimbun stok unit iPhone, Mac, dan produk lainnya di Amerika Serikat sejak berbulan-bulan untuk mengantisipasi tarif baru ini.

Sebagai informasi, tarif baru dari Trump tersebut baru akan berlaku pada 9 April 2025 dan tidak dikenakan untuk produk yang sudah berada di Amerika Serikat. Jadi, secara teoritis, Apple mungkin akan bisa menahan kenaikan harga iPhone sampai iPhone 17 dirilis pada September mendatang.


Gurman pun menyebut Apple tengah bersiap untuk mengurangi kenaikan harga itu dengan membatasi keuntungan mereka dari sisi komponen. Ini karena secara rata-rata, Apple mengambil keuntungan hingga 45% dari sisi hardware, demikian dikutip detikINET dari GSM Arena, Selasa (8/4/2025).

Lalu Apple pun kabarnya tengah bernegosiasi ulang soal kontraknya dengan mitra rantai pemasok dan perakit untuk mendapat harga yang lebih murah, baik itu dari sisi komponen maupun biaya perakitan.

Selain itu, Apple juga kini tengah memperluas fasilitas perakitannya di negara baru, salah satunya adalah Brasil.

Aturan tarif baru dari Trump ini berdampak besar untuk banyak perusahaan, salah satunya Apple, yang kapitalisasinya merosot hingga USD 638 miliar atau sekitar RP 10.761,1 triliun dalam waktu tiga hari.

Mereka adalah salah satu perusahaan yang paling terdampak karena sangat bergantung pada China sebagai pemasok komponen. Dan, China adalah negara yang terkena tarif 54% dari aturan tarif Trump itu.

Selain China, Apple juga punya fasilitas produksi di India, Vietnam, dan Thailand. Namun semua negara itu juga terkena tarif Trump.

(asj/fay)

Membagikan
Exit mobile version