Jumat, Oktober 11


Jakarta

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) meminta publik berhenti ‘mengadu jangkrik’ antara mobil listrik dengan mobil hybrid. Sebab, menurut mereka, kedua kendaraan tersebut sama-sama ramah lingkungan.

Wakil Presiden Direktur PT TMMIN, Bob Azam mengatakan, mobil hybrid memang belum nol emisi atau net zero emission. Namun, dibandingkan mobil bensin, kendaraan tersebut jelas lebih ramah lingkungan.

Bob menegaskan, mobil hybrid tak akan merenggut pasar mobil listrik di Indonesia. Keduanya punya peran masing-masing dan seharusnya mampu berjalan beriringan.


“Di Indonesia, mobil listrik dan hybrid sering diadu jangkrik, seolah-olah mobil hybrid memakan market mobil listrik,” ujar Bob Azam di forum diskusi bersama awak media di BSD, Tangeran Selatan, Rabu sore (9/10).

“Padahal yang harusnya gerah itu ICE (mobil bensin). Jadi nggak bener lah kalau mobil listrik dan hybrid saling compete, harusnya malah saling dukung,” tambahnya.

Ngecas mobil listrik Toyota bZ4X di SPKLU PLN Foto: Rangga Rahadiansyah/detikOto

Di kesempatan yang sama, Bob juga mengomentari sikap pemerintah Indonesia yang enggan memberikan insentif mobil hybrid karena penjualannya sudah tinggi. Menurut Bob, meski terus meningkat, namun permintaan kendaraan tersebut belum mencapai level semestinya.

“Seperti yang disampaikan Pak Airlangga, hybrid tidak dapat insentif karena pertumbuhannya sudah baik. Tapi sebenarnya belum cukup untuk sampai ke respons market yang kita bisa konsisten untuk melokalisasi,” ungkapnya.

Hingga semester pertama tahun ini, penjualan mobil hybrid di Indonesia tak sampai 30 ribu unit. Sementara hingga akhir 2024, angkanya diprediksi akan finis di 70 ribu unit. Padahal, kata Bob, penjualan ideal seharusnya di angka 100 ribu unit atau 10 persen dari total penjualan roda empat di dalam negeri.

“Jadi, untuk mencapai level investment itu diperlukan 100 ribu unit lah setahun. Kalau sudah 100 ribu unit, Indonesia jadi production base. Makanya kita harus cepet-cepet dan konsisten,” kata Bob.

(sfn/din)

Membagikan
Exit mobile version