Rabu, Maret 26


Jakarta

Pada Januari 2024 lalu sebuah mobil listrik Mercedes-Benz EQB350 terbakar saat tengah mengisi ulang daya di dealer di Johor, Malaysia. Kini setelah lebih dari satu tahun, Mercedes-Benz Malaysia merilis hasil penyelidikan mereka terkait peristiwa tersebut.

Kilas balik ke tahun lalu, Mercedes-Benz EQB350 terbakar ketika sedang mengisi ulang daya baterai di depan dealer Cycle & Carriage, Johor Bahru, Skudai. Mobil itu disebut tengah mengecas dengan menggunakan arus DC.


Mengutip Buletin TV3, kebakaran itu terjadi pada pukul 14.45 waktu setempat. Kondisi mobil 90% rusak, sementara stasiun pengisian kendaraan listrik itu rusak sebagian. Peristiwa itu menjadi kali kedua di negeri jiran. Sebelumnya kebakaran mobil listrik melibatkan Tesla Model Y di Puchong pada Oktober 2023.

Lebih dari setahun kemudian, penyebab kebakaran itu terungkap. Dikutip laman Paultan, Direktur Jenderal Pemadam Kebakaran Malaysia, Nor Hisham Mohammad berkata, insiden itu terjadi karena adanya kerusakan pada komponen baterai yang kemudian menyebabkan hubungan listrik arus pendek alias korsleting.

“Hasil investigasi dengan produsen mobil dan tim ahli kami menemukan bahwa kebakaran tersebut tidak disebabkan oleh catu daya atau stasiun pengisian daya. Melainkan karena kerusakan yang sudah ada sebelumnya di dalam kapsul baterai, yang menyebabkan korsleting antarsel,” kata Nor Hisham.

Kemudian berdasarkan konfirmasi yang dilakukan Paultan ke perwakilan Mercedes-Benz di Malaysia, pihak Mercedes-Benz Malaysia mengatakan bahwa kendaraan tersebut tidak mengalami kerusakan teknis dan sistem kelistrikannya masih normal.

“Sehubungan insiden terbakarnya kendaraan Mercedes-Benz di ruang pamer Mercedes-Benz di Johor Bahru, Malaysia, penyelidikan pakar teknis kantor pusat kami, bekerja sama dengan otoritas setempat, menyimpulkan bahwa tidak ada indikasi kerusakan teknis terkait kendaraan yang mungkin menyebabkan insiden tersebut. Sementara itu, sistem kelistrikan baterai tidak menunjukkan kelainan apa pun,” bunyi pernyataan tersebut.

Artinya, baterai atau sistem kelistrikan di mobil tersebut tidak mengalami masalah. Tapi, kerusakan eksternal sebelumnya memungkinkannya menjadi penyebab korsleting internal, yang mengakibatkan thermal runaway.

Meskipun kasus ini jarang terjadi, hal ini patut menjadi perhatian bagi semua produsen mobil untuk bersiap menghadapi insiden semacam itu dan mempertimbangkan buat memperkenalkan perlindungan tambahan guna memperingatkan pengguna.

Perusahaan tersebut menyatakan bahwa keselamatan adalah hal terpenting dalam semua kendaraannya, baik kendaraan listrik maupun kendaraan lainnya. “Pada prinsipnya, Mercedes-Benz menerapkan standar keselamatan tinggi yang sama pada semua kendaraannya. Hal ini berlaku untuk kendaraan dengan mesin pembakaran konvensional maupun kendaraan dengan sistem penggerak alternatif. Ini berarti bahwa kendaraan Mercedes-Benz memenuhi semua standar dan norma hukum,” tukas pernyataan itu.

(lua/din)

Membagikan
Exit mobile version