Kamis, Oktober 17

Jakarta

Pentagon telah mengonfirmasi akan mengirim sistem antirudal canggih yang dioperasikan oleh pasukan AS ke Israel. Para pejabat menyebut sistem Terminal High-Altitude Area Defense (THAAD) akan memperkuat pertahanan udara Israel setelah serangan rudal Iran di negara itu awal bulan ini.

Lebih dari 180 rudal balistik Iran ditembakkan ke Israel pada 1 Oktober. Sudah ada sejumlah kecil pasukan AS di Israel, tapi pengerahan baru sekitar 100 tentara untuk mengoperasikan THAAD adalah signifikan sebagai sinyal keterlibatan lebih dalam AS.

Pentagon mengatakan tim pendahulu dan komponen yang dibutuhkan untuk THAAD sudah tiba di Israel dan akan dioperasikan dalam waktu dekat. Personel dan suku cadang lebih lanjut akan menyusul beberapa hari mendatang.


Dikutip detikINET dari BBC, dilaporkan dua pesawat angkut militer AS C-17 terbang dari Alabama ke pangkalan Angkatan Udara Israel di Nevatim, kemungkinan membawa peralatan THAAD.

Kemungkinan, pengerahan Thaad adalah untuk menutupi kerentanan pertahanan udara Israel. Apapun latar belakang keputusan, itu menandakan kebutuhan Israel akan bantuan pertahanan AS di tengah meluasnya perang Timur Tengah.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menyebut pengerahan sistem THAAD ke Israel untuk membantu meningkatkan pertahanan udara negara itu. “Tindakan ini menggarisbawahi komitmen kuat Amerika Serikat untuk membela Israel dari serangan rudal balistik lebih lanjut oleh Iran,” sebut Pentagon.

Rudal Iran memang tak bisa disepelekan dalam mengancam Israel. Rudal balistik seperti Fattah-1 yang digunakan Iran ditembakkan ke atas ke atmosfer, lalu lintasannya berubah dan turun menuju sasarannya. Salah satu keunggulannya adalah kecepatan luar biasa dibanding rudal jelajah atau drone.

Menurut produsen Lockheed Martin, pembuat senjata terbesar AS, sistem THAAD sangat efektif terhadap rudal balistik. Raytheon, perusahaan senjata Amerika lain, membuat radar canggihnya. Sistem ini punya 6 peluncur yang dipasang di truk, dengan 8 rudal pencegat di tiap peluncur. Biayanya sekitar USD 1 miliar per baterai dan perlu sekitar 100 awak untuk mengoperasikannya.

Sistem pertahanan Israel yang terdiri dari Iron Dome, David’s Sling dan Arrow dipandang dapat menangkis serangan Iran, akan tetapi tetap kebobolan. Citra satelit menunjukkan kerusakan di pangkalan Nevatim, yang menampung jet tempur F-35, termasuk kawah di landasan pacu.

Decker Eveleth dari Pusat Analisis Angkatan Laut (CNA) mengatakan citra tersebut menunjukkan 32 titik benturan, termasuk beberapa hantaman di area hanggar F-35. “Beberapa F-35 benar-benar beruntung,” tulis Eveleth di X.

Ada benturan rudal Iran lainnya menerpa Israel, termasuk di Tel Aviv. Satu rudal dilaporkan meledakkan kawah sedalam 9 meter di area padat penduduk yang dekat dengan markas besar Mossad, badan mata-mata Israel.

(fyk/fyk)

Membagikan
Exit mobile version