Kamis, November 21


Jakarta

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan di rentang 5-5,5% pada akhir 2024. Hal ini didorong oleh stabilitas makroekonomi yang terjaga serta penguatan di berbagai sektor strategis

Andry mengatakan menjelang akhir tahun, perekonomian global diwarnai oleh volatilitas dan dinamika global yang semakin kompleks. Meski begitu, dia menilai ekonomi Indonesia diproyeksikan akan tetap menunjukkan kinerja positif karena didukung oleh stabilitas makroekonomi yang terjaga, serta penguatan di berbagai sektor strategis. Dengan begitu, Indonesia tetap mampu mempertahankan resiliensi ekonomi.

“Tim Ekonom Bank Mandiri memperkirakan ekonomi Indonesia akan mencatat pertumbuhan sebesar 5% – 5,05% pada akhir 2024. Stabilitas ekonomi yang terjaga menjadi pondasi penting bagi keberlanjutan pertumbuhan di masa mendatang. Kami optimis bahwa Indonesia mampu menghadapi tantangan global dengan baik dan melanjutkan tren pertumbuhan positif yang mendukung pembangunan jangka panjang,” kata Andry dalam Mandiri Macro and Market Brief Road to Mandiri Investment Forum 2025, Rabu kemarin.


Dia menjelaskan di tengah fluktuasi pasar keuangan global yang dipicu oleh kenaikan imbal hasil US Treasury dan penguatan dolar AS, ekonomi Indonesia tetap tangguh. Pertumbuhan triwulan-III mencapai 4,95%. Hal ini didukung oleh belanja pemerintah dan investasi yang terus meningkat.

Andry memaparkan, tingkat inflasi yang terkendali pada kisaran 1,7% hingga Oktober 2024 menjadi indikator penting stabilitas makroekonomi Indonesia. Apalagi dengan surplus perdagangan yang mencapai US$ 24,4 miliar hingga Oktober 2024.

Di sisi lain, konsumsi masyarakat turut menunjukkan tren stabil. Berdasarkan Mandiri Spending Index (MSI), aktivitas belanja relatif terjaga dengan ditunjang sejumlah sektor, seperti elektronik, hiburan, dan kebutuhan mobilitas mencatat pertumbuhan positif.

“Momentum ini diperkirakan akan meningkat pada akhir tahun berkat aktivitas terkait Pilkada serta libur Natal dan Tahun Baru,” jelas Andry.

Adapun sektor-sektor terkait mobilitas, seperti sektor hotel dan restoran, transportasi, pergudangan, dan jasa lainnya diperkirakan akan mendapat imbas positif. Sebab, sektor terkait mobilitas masih konsisten meneruskan pola pertumbuhan sejak tahun 2022.

Dia menyebut hasil riset Tim Ekonom Bank Mandiri menunjukkan, pada triwulan III-2024 sektor jasa lainnya, transportasi dan pergudangan, dan penyediaan akomodasi dan makan-minum tumbuh tinggi sebesar masing-masing 9,95%, 8,64% dan 8,33%.

“Kami melihat bahwa pertumbuhan triwulan IV akan semakin kokoh dengan kontribusi dari belanja pemerintah dan investasi, khususnya pada infrastruktur,” tuturnya.

(kil/kil)

Membagikan
Exit mobile version