Rabu, Maret 19


Dubai

Banjir hebat yang melanda Bandara Internasional Dubai membuat seluruh calon penumpang tersiksa. Salah satu di antaranya adalah pasangan yang merayakan pernikahan emas.

Dilansir dari Independent UK pada Kamis (18/4/2024), keluarga itu adalah Tim Wilkinson, istrinya Denise, dan putrinya Julie.. Mereka transit di Dubai, usai liburan di Thailand selama tiga minggu.

Namun, banjir membuat bandara berhenti beroperasi. Mereka terjebak selama 24 jam untuk kembali pulang ke Manchester, Inggris. Mereka mencoba untuk mencari penerbangan lain, tetapi untung tak dapat diraih hingga mereka harus menunggu tiga hari ke depan untuk mendapat kepastian.


Mereka pun terpaksa merayakan pernikahan emas di tengah kekacauan Bandara Dubai.

“Saya hampir menangis di sini. Saya tidak percaya perjalan indah ini akan berakhir begitu buruk. Saya merasa tidak nyaman berada di udara dan cahaya langit pun mengerikan,” kata Denise.

Mereka direncanakan terbang dengan Emirates. Wilkinson, sang suami, mengaku bahwa staf Emirates kesulitan untuk memesan akomodasi bagi penumpang. Hotel-hotel penuh sesak, banyak penumpang yang akhirnya tidur di bandara.

“Jelas mereka tak punya rencana darurat untuk situasi seperti ini. Membuat semua pesawat terbang berputar-putar menunggu pendaratan adalah hal yang konyol. Mereka seharusnya memiliki stasiun pendaratan di luar,” kata Wilkinson.

Jules, putri mereka, kecewa dengan pelayanan maskapai itu. Katanya mereka membutuhkan waktu seminggu untuk kembali ke Manchester.

“Saya sangat marah dengan apa yang dianggap sebagai salah satu maskapai penerbangan terbaik di dunia,” katanya.

Tak hanya penumpang yang hendak terbang, mereka yang akan mendarat ke Bandara Dubai pun ikut tersiksa. Paul Lidwith (40) merupakan salah satu penumpang yang terdampar untuk bisa sampai ke Bandara Dubai.

Lidwith terdampar selama tujuh jam di UEA. Dia berangkat dari New Zealand menuju Mancheter dengan transit di Bandara Sydney dan Bandara Dubai. Penerbangannya dialihkan ke Bandara Internasional Al Maktoum yang berjarak satu jam dari Dubai.

“Bandara itu diperuntukkan bagi pesawat kargo dan menangani sekitar setengah lusin penerbangan setiap hari. Kami harus menunggu di aspal hampir lima jam,” kata dia.

Total perjalanannya dari Sydney hingga turun dari pesawat adalah 22 jam. Ia dan penumpang lainnya tidak diberi makan atau air oleh pihak Emirates.

Emirates telah menangguhkan check-in bagi penumpang yang berangkat dari Dubai karena tantangan operasional yang disebabkan oleh cuaca buruk dan kondisi jalan.

“Pelanggan mungkin akan mengalami keterlambatan keberangkatan dan kedatangan, dan disarankan untuk memeriksa jadwal penerbangan terbaru di emirates.com. Kami dengan tulus meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Emirates bekerja keras untuk memulihkan jadwal operasional kami, dan tim kami akan memberikan semua dukungan yang diperlukan untuk mengatasi dampak tersebut,” begitulah pernyataan Emirates.

Simak Video “Aksi Relawan Keliling Naik Kayak Evakuasi Warga Dubai yang Terjebak Banjir
[Gambas:Video 20detik]
(bnl/fem)

Membagikan
Exit mobile version