Kamis, Oktober 10

Jakarta

Cerita tentang bongkahan emas terbesar yang pernah ditemukan atau penemuan emas terkini oleh seorang pemburu harta karun Australia dengan berat 2,6 kilogram, mungkin membuat kita berpikir bahwa ada banyak emas di Bumi.

Namun, kenyataannya mengejutkan. Semua emas yang pernah ditemukan di Bumi dapat muat dimasukkan ke dalam kubus berukuran 23 meter di setiap sisinya. Meskipun kubus itu mungkin berukuran kecil, berlawanan dengan ekspektasi kita, kubus itu akan sangat berat. Dengan seluruh emas di dalamnya, beratnya diperkirakan delapan kali lebih berat dari Patung Liberty di New York, Amerika Serikat.

Sepanjang sejarah, sekitar 212.582 ton emas telah ditambang, dengan jumlah total yang ditemukan diperkirakan sekitar 244.000 ton. Karena emas hampir tidak dapat dihancurkan dan dapat didaur ulang, hampir semuanya masih ada hingga saat ini.


Menurut US Money Reserve, sekitar 2.500 hingga 3.000 ton emas ditambang setiap tahun. Lebih dari 40% emas tersebut berasal dari Witwatersrand Basin di Afrika Selatan. Saat ini, China merupakan produsen emas terbesar di dunia, tetapi lokasi penambangan tunggal terbesar adalah Tambang Emas Nevada milik Barrick Gold, di Nevada, Amerika Serikat yang memproduksi sekitar 99.223 kg setiap tahunnya.

Masih Ada 54.000 ton emas belum ditambang

Sulit untuk memperkirakan berapa banyak emas yang tersisa untuk ditambang. Meskipun emas membentuk sekitar empat bagian per miliar kerak Bumi, jumlah pasti yang tersisa tidak dapat dipastikan.

World Gold Council (WGC) memperkirakan masih ada sekitar 54.000 ton emas yang masih tersimpan di bawah tanah dan siap ditambang. Angka ini kurang dari 30% dari seluruh emas yang telah ditambang.

Melacak persediaan emas di seluruh dunia merupakan tantangan. Blog emas West Coast Placer mencatat bahwa cadangan emas tidak selalu dilaporkan secara akurat. Lebih dari 50% emas yang ditambang digunakan dalam perhiasan, sehingga semakin sulit untuk melacak persediaan emas global.

[Gambas:Twitter]

Selain itu, penambang emas skala kecil, terutama di negara berkembang, sering kali tidak melaporkan jumlah yang mereka temukan secara akurat.

Jika perkiraan 54.000 ton emas yang masih tersimpan di bawah tanah benar, itu bukanlah jumlah yang besar. Satu kapal kargo dapat mengangkut sekitar 25.000 ton. Ini berarti semua emas yang tersisa di Bumi dapat dimuat dalam kurang dari tiga kapal kargo.

Emas diprediksi habis di 2035

Masih ada sedikit emas yang tersisa di dalam tanah di seluruh dunia, tetapi jumlahnya cukup terbatas. Pada 2015, bankir investasi Goldman Sachs meramalkan bahwa cadangan emas yang dapat ditambang di dunia dapat habis pada 2035.

Beberapa ahli bahkan percaya bahwa puncak produksi emas terjadi pada 2019 dan terus menurun sejak saat itu. Selama tiga puluh tahun terakhir, penemuan tambang emas baru telah melambat secara signifikan.

Pada kuartal keempat 2018, banyak penambang emas melaporkan mengalami penurunan produksi. World Gold Council mengonfirmasi penurunan ini dalam laporannya, ‘Gold Demand Trends Full Year and Q4 2018’, yang mencatat bahwa produksi tambang turun dari rekor tertinggi yang terlihat pada kuartal ketiga tahun itu.

(rns/rns)

Membagikan
Exit mobile version