Selasa, Oktober 15


Jakarta

Pemerintah Kota Semarang meraih dua penghargaan terbaik nasional di bidang digital. Penghargaan ini antara lain, juara pertama pada ajang Gajah Mada Digital Transformation Governance Index (GM-DTGI) tahun 2024, serta penghargaan sebagai kota dengan inovasi digital terbaik dalam pelayanan publik.

Adapun GM-DTGI merupakan indeks yang dirancang oleh Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) untuk mengevaluasi transformasi digital di 514 kabupaten/kota di Indonesia. Penilaian ini mencakup penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) serta inovasi digital lainnya.

Kota Semarang dinilai unggul dibanding kota-kota lain di Indonesia atas keberhasilan dalam mengintegrasikan aplikasi-aplikasi digital yang mempermudah pelayanan publik, seperti Sapa Mbak Ita, Savira (Semarang Virtual Assistant), Call Center 112, serta aplikasi Pantau Sampah, Pantau Banjir dan Rob.


Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Semarang Soenarto menjelaskan Kota Semarang memperoleh nilai sempurna di tiga dari tujuh pilar penilaian, antara lain Tata Kelola dan Kepemimpinan, Ekosistem Digital, dan Desain Platform Berpusat pada Pengguna.

“Meski sudah meraih prestasi yang membanggakan, masih ada beberapa aspek yang harus dibenahi, dan kami berkomitmen untuk terus memperbaiki layanan digital demi menciptakan smart city yang lebih baik,” ujar Soenarto dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/10/2024).

Hal ini disampaikannya saat mewakili Wali Kota Semarang menerima penghargaan tersebut. Adapun penghargaan diserahkan oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Nezar Patria dalam sebuah acara yang digelar di Auditorium Sukadji Ranuwihardjo, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Jumat (11/10) kemarin.

Di tempat terpisah, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengaku bangga atas pencapaian prestasi ini. Ia mengatakan penghargaan ini diraih atas kerja sama seluruh pihak. “Penghargaan itu lebih sebagai bonus atau reward atas kerja keras bersama seluruh stakeholder di Kota Semarang. Yang terpenting inovasi yang kita lakukan benar-benar bermanfaat dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” tuturnya.

Wali kota yang akrab disapa Mbak Ita ini menyampaikan penghargaan yang terus diraih Kota Semarang tidak menjadikan jajarannya merasa puas. Untuk itu, ia menekankan kepada jajarannya agar terus berbenah mengoptimalkan program-program pembangunan untuk menjadikan Kota Semarang sebagai Kota Cerdas (Smart City). Salah satunya dengan mengefisienkan aplikasi-aplikasi yang ada.

“Saya sudah menyampaikan kepada teman-teman di Diskominfo kenapa aplikasi ini banyak sekali. Contoh Dinas Pendidikan ini setiap sekolah sendiri-sendiri aplikasinya. Harusnya jadi satu, sama aplikasinya,” ucap Mbak Ita.

Ita menambahkan, penghargaan ini semakin menegaskan posisi Semarang sebagai kota yang inovatif dalam mengimplementasikan teknologi untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan kemajuan digital yang terus dikembangkan, Pemkot Semarang akan terus berupaya memberikan pelayanan publik yang lebih cepat, efisien, dan transparan.

Sementara itu Ketua Peneliti GM-DTGI, Prof. Syaiful Ali menyampaikan GM-DTGI tidak hanya berfokus pada teknologi, tetapi juga aspek manusia, proses bisnis, dan tata kelola yang baik.

Dengan capaian ini, Kota Semarang diharapkan dapat memberikan pelayanan digital yang optimal dan menjadi inspirasi bagi kota-kota lain dalam mengoptimalkan transformasi digital untuk mendukung tata kelola pemerintahan berbasis teknologi.

“Melalui instrumen ini, kami mendorong pemerintah daerah untuk terus berinovasi dalam transformasi digital guna meningkatkan pelayanan publik yang lebih transparan dan berdaya saing,” tutupnya.

(prf/ega)

Membagikan
Exit mobile version