Minggu, Oktober 20


Jakarta

Proses pelantikan presiden dan wakil presiden telah usai di Gedung MPR RI. Presiden Prabowo Subianto diarak menuju Istana Merdeka dan disambut lautan manusia di Bundaran Hotel Indonesia (HI).

Presiden Prabowo Subianto disambut lautan manusia yang menunggunya melintas di Bundaran HI, Jakarta Pusat. Prabowo pun menyapa serta menyalami warga dari sunroof mobil Maung Garuda ‘Indonesia 1’ yang ditumpanginya.

Pantauan detikcom, Minggu (20/10/2024), Prabowo tiba di kawasan Bundaran HI pukul 12.55 WIB. Prabowo terlihat melambaikan tangan, memberikan hormat dan juga menyalami warga dari sunroof mobilnya.


Warga yang berkerumun pun terlihat riuh saat melihat Prabowo. Mereka berebut untuk mencoba bersalaman dengan Prabowo.

Lautan manusia di lokasi juga terlihat meneriakkan yel-yel serta memotret Prabowo yang melintas. Warga sendiri berkerumun sepanjang Jalan Sudirman hingga Istana Merdeka.

Selain menunggu Prabowo, lautan manusia di Bundaran HI juga menikmati hiburan yang disiapkan di panggung pesta rakyat. Panggung hiburan juga disiapkan di sekitar Istana.

Prabowo dan Gibran melanjutkan pemerintahan Jokowi dan Ma’ruf Amin yang telah menjabat sejak 2019-2024. Prabowo menjabat sebagai Presiden ke-8 RI dan Gibran sebagai Wapres ke-14 RI.

Prabowo-Gibran disambut meriah warga di Benhil, Jakarta (Foto: M Sholihin/detikcom)

Sejarah Bundaran HI

Mengutip aneka sumber, Jakarta menyambut tamu-tamu kenegaraan di Bundaran Hotel Indonesia pada tahun 1962. Saat itu, Presiden Sukarno membangun Monumen Selamat Datang dalam rangka Asian Games IV yang diadakan di Jakarta.

Para atlet dan ofisial menginap di Hotel Indonesia dan bertanding di komplek olahraga Ikada, sekarang komplek Gelora Bung Karno, Senayan. Stadion Senayan pada saat itu adalah stadion terbesar di Asia Tenggara yang mampu menampung 120.000 penonton.

Ide pembuatan patung ini berasal dari Presiden Sukarno dan rancangan awalnya dikerjakan oleh Henk Ngantung yang pada saat itu merupakan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Tinggi patung perunggu ini dari kepala sampai kaki setinggi 5 meter, sedangkan tinggi seluruhnya dari kaki hingga tangan yang melambai kurang lebih 7 m dan tinggi kaki patung adalah 10 meter.

Pelaksana pembuatan patung ini adalah tim pematung Keluarga Arca pimpinan Edhi Sunarso di Karangwuni. Pada saat pembuatannya, Presiden Sukarno didampingi Duta Besar Amerika Serikat, Howard P. Jones beserta para menteri sempat berkunjung ke sanggar Edhi Sunarso.

Pembuatan patung ini memakan waktu sekitar satu tahun. Monumen Selamat Datang kemudian diresmikan oleh Sukarno pada tahun 1962.

Monumen Selamat Datang terletak di pusat Bundaran Hotel Indonesia atau Bundaran HI. Dinamakan demikian karena letaknya yang dekat dengan Hotel Indonesia.

Ejaan lain yang diterima adalah Bunderan HI, yaitu bahasa yang lebih dekat dengan Bahasa Jawa-Betawi, dialek yang lebih dekat dengan identitas Jakarta. Bundaran ini terletak di tengah persimpangan jalan M.H. Thamrin dengan Jalan Imam Bonjol, Jalan Sutan Syahrir, dan Jalan Kebon Kacang.

Pada tahun 2002, Bundaran Hotel Indonesia direstorasi oleh PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama dengan penambahan air mancur baru, desain kolam baru, dan pencahayaan.

Setelah era reformasi, Bundaran HI menjadi tempat populer untuk melakukan aksi demonstrasi. Setiap hari minggu pagi, saat dilaksanakan Jakarta Car free day, bundaran ini dipenuhi oleh orang yang berolahraga, bersepeda, maupun pedagang kaki lima.

(wnv/msl)

Membagikan
Exit mobile version