Kamis, November 14

Jakarta

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengungkapkan untuk memberantas judi online sampai ke akar-akarnya tidak bisa dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) sendirian.

Ia mengatakan butuh kolaborasi antar pihak pemangku kepentingan, lintas lembaga, hingga keterlibatan masyarakat dalam memerangi judi online tersebut.

“Kalau akar itu sama-sama, enggak di kementerian kami, ada kepolisian dan lain-lain. Penegakan hukum juga tidak di tempat kami, ada di kepolisian dan juga para penegak hukum lainnya,” ujar Menkomdigi Meutya di kawasan Cilincing, Jakarta, Selasa (12/11/2024).


“Kalau di Komdigi ini tugas utamanya literasi dan juga men-takedown sebisa mungkin, sebanyak mungkin konten-konten yang memang sudah terdata sebagai konten yang memang judi online maupun kejahatan siber,” sambungnya.

Terkait transaksi judi online, ia juga meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat turut mengatasi persoalan yang sedang menjadi sorotan publik ini.

“Kami itu berharap sekali dari OJK juga bisa membantu, karena karateristik transaksi keuangan sebetulnya untuk judi online bisa terbaca ya. Jadi, tidak hanya data di Komdigi tapi tentu yang mengawasi transaksi keuangan harusnya bisa membantu untuk kemudian juga memerangi, termasuk mohon maaf perbankan yang sesungguhnya bisa mengetahui transaksi judi online,” tutur Meutya.

Disampaikannya, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, agar judi online ini untuk diperangi secara bersama-sama.

“Nah, dari perbankan kita juga harapkan langsung saja akun-akunya, nomor rekeninngnya, itu diproses, kalau memang mereka melihat bahwa ini juga transaksi judi online,” ucap Menkomdigi.

(agt/agt)

Membagikan
Exit mobile version