Minggu, Desember 22


Jakarta

Punya cara unik, sebuah perusahaan produsen sake memilih luar angkasa sebagai tempat produksinya. Hasil pemeraman sakenya dijual hingga Rp 10 miliar per botol.

Jepang memiliki alkohol tradisional yang tak kalah populer dengan minuman beralkohol di Eropa. Namanya sake, minuman menyegarkan ini dibuat dari hasil fermentasi beras dengan beberapa bahan tertentu.

Berbeda dengan wine atau beer, sake melalui proses yang lebih kompleks untuk sekadar memasuki tahap fermentasi. Ada proses pemecahan pati menjadi glukosa dengan koji, kemudian dilanjut dengan bantuan ragi untuk memfermentasinya menjadi alkohol.


Cara tradisionalnya saja sudah cukup rumit untuk dilakukan. Tetapi ada perusahaan produsen sake yang membawa seluruh tahapan fermentasi sake dengan cara yang tak pernah dibayangkan.

Sebuah eksperimen dilakuakn oleh produsen sake di Jepang dengan bermain di luar angkasa. Foto: People

Asahi Shuzo yang merupakan produsen sake bernama Dassai dilaporkan oleh People (18/12) sedang merencanakan eksperimen yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Bahan-bahan pembuat sake seperti nasi Yamada Nishiki, jamur koji, ragi, dan air berencana hendak diluncurkan ke luar angkasa dari bumi.

Percobaan ini akan dilakukan pada semester kedua 2025 dengan melibatkan perizinan dan bantuan International Space Station (ISS). Tujuannya ialah untuk membuat dan memeram sake di luar angkasa tanpa pengaruh gravitasi.

Nantinya produk yang telah selesai difermentasi akan dikemas dengan ukuran 100 mililiter per botol. Nama yang sudah direncanakan untuk sake ini ialah Dassai MOON-Space Brew guna menonjolkan identitas keunikan proses fermentasinya yang dilakukan di luar angkasa.

Adapun harga yang direncanakan untuk dipatok pada sebotol sakenya sekitar 100 juta Yen atau setara dengan Rp 10,3 miliar. Sake ini dinobatkan sebagai sake termahal dari Asahi Shuzo setelah produk sake terbatas yang harganya dijual Rp 9,7 juta per botol.

Tahun depan, dicanangkan akan ada sake yang diperam di luar angkasa dengan harga menyentuh Rp 10,3 miliar. Foto: People

Namun disebutkan oleh juru bicara Asahi Shuzo bahwa rencana tersebut hanyalah permulaan dari ide utama. Jika ide ini berhasil dilakukan tanpa kendala, maka akan ada produk yang dibuat menggunakan air dan beras di bulan.

“Di masa depan, saat manusia bisa dengan bebas bepergian antara bulan dan bumi, mungkin sebagian akan datang ke bulan sebagai turis. Proyek ini bertujuan untuk menciptakan sake yang dapat dinikmati di bulan, sehingga menambah istimewa turis bulan nantinya,” ungkap Souya Uetsuki selaku kepala project sake di Asahi Shuzo.

Sebelum bahan-bahannya dilepas landaskan menuju bulan, ternyata ada beberapa percobaan yang akan dilakukan. Salah satunya mencoba proses fermentasi pada ruangan yang dikondisikan mirip seperti bulan.

Tujuannya ialah memeriksa kelayakan seluruh peralatan dan hasil prosesnya untuk meminimalisir kegagalan di luar angkasa. Uetsuki melanjutkan bahwa jika hasil fermentasi ini berhasil tak hanya sake, beberapa makanan seperti miso, natto dan makanan fermentasi ala Jepang lainnya, juga akan dicanangkan dibuat di bulan.

(dfl/odi)

Membagikan
Exit mobile version