Jakarta –
Sebelum terciptanya lemari pendingin atau kulkas, orang-orang di Rusia punya cara mengawetkan susu segar. Mereka memasukkan kodok ke wadah susu.
Meski terdengar aneh dan tak biasa, dulu ada banyak cara yang dilakukan orang untuk mengawetkan makanan dan minuman sebelum kulkas tercipta.
Dilansir dari The Take Out (04/11), yang paling unik dan menarik ada kebiasan warga Rusia pada masa lampau yang sengaja menaruh kodok hidup ke dalam ember atau wadah berisi susu. Tujuannya agar susu tersebut tak basi dan aman untuk dikonsumsi.
Sebelum Ada Kulkas, Orang Rusia Awetkan Susu Pakai Kodok Foto: Site News
|
Alasannya sederhana, orang Rusia dulu percaya bahwa suhu tubuh dari hewan amfibi berdarah dingin seperti kodok akan berpindah ke susu. Sehingga mereka yakin bahwa kodok ini berfungsi sebagai pendingin alami agar susu tak cepat basi.
Tentunya ini bukan penjelasan ilmiah melainkan kepercayaan dari warga Rusia pada masa lampau. Walau kecil kemungkinannya bahwa kodok bisa membuat susu jadi lebih awet, tapi anehnya di zaman dulu orang mengaku bahwa susu mereka tak gampang basi jika ditaruh kodok.
Puluhan tahun berselang, tepatnya pada tahun 2012 lalu ada ilmuwan di American Chemical Society. Ia melakukan serangkaian penelitian yang mencari hubungan suhu kodok dengan ketahanan susu.
|
Hasilnya ia menemukan bahwa sekresi yang dihasilkan oleh kulit kodok berwarna cokelat di Rusia, mengandung banyak sifat antibakteri dan antimikroba. Sifat antibakteri pada kulit kodok tersebut tentunya membuat perbedaan dalam cara bakteri terbentuk dan tumbuh dalam susu.
Dengan demikian, membuat susu secara tak langsung tetap dapat diminum untuk jangka waktu yang lebih lama tanpa lemari es.
Walau beberapa penelitian sudah mengaitkan antara kodok dan manfaatnya dalam mengawetkan susu, tapi tetap saja metode ini sebaiknya tidak digunakan lagi. Karena bisa jadi kodok membawa bakteri yang bisa mencemari susu. Selain di Rusia, tradisi mengawetkan susu dengan kodok hidup juga dilakukan di Finlandia.
Di beberapa negara, hewan amfibi yang satu ini sudah menjadi santapan sehari-hari. Terutama di negara Asia, yang banyak menggunakan daging kodok sebagai hidangan utama.
(sob/odi)