Jakarta –
Di Bekasi ada warung makan yang viral berkat kenikmatan masakannya. Mereka menawarkan masakan Betawi-Sunda yang dibuat dengan resep turun-temurun. Harganya terjangkau!
Menuju akhir tahun paling pas menghabiskan waktu bersama dengan keluarga. Selain menikmati makanan-makanan di mall atau restoran mewah, coba mampir ke warung makan tradisional yang menunya tak kalah enak.
Bekasi menjadi salah satu daerah yang dipenuhi kehadiran warung makan khas Betawi. Namun, belakangan ini ada salah satu warung yang menarik perhatian. Bahkan, warungnya tak pernah sepi pelanggan. Mereka harus rebutan kursi dan meja untuk makan di sana.
Menu makanan yang ditawarkan juga beragam, khas masakan Betawi-Sunda. Kamu bisa mencicipi pecak ikan, gabus pucung, sop iga, dan aneka sayur tumisan khas Betawi yang mungkin jarang ditemukan di warung makan Betawi lainnya.
Harga menu makanannya dibanderol mulai dari Rp 5.000 sampai Rp 70.000an, tergantung jenis ikan dan potongan yang dipilih.
Berikut aneka menu sedap di Saung Matoa:
Detail Informasi (Nama Tempat Makan) |
|
Nama Tempat Makan | Saung Matoa |
Alamat | l. Wibawa Mukti II Jl. Sumur Binong, RT.002/RW.012, Jatisari, Kec. Jatiasih, Kota Bks, Jawa Barat 17426 |
No Telp | 0812-8750-1204 |
Jam Operasional | Senin-Kamis dan Sabtu-Minggu : 07.00 – 19.00 WIB |
Estimasi Harga | Rp 5.000 sampai Rp 70.000an |
Tipe Kuliner | Masakan Betawi-Sunda |
Fasilitas |
|
1. Warung makan sederhana buat kumpul keluarga
Saung Matoa menjadi salah satu tempat makan tepat jika ingin menikmati kuliner Betawi bersama keluarga. Foto: Detikcom / Atiqa Rana
|
Seperti namanya, Saung Matoa, warung makan ini juga punya konsep seperti saung. Area makannya berada di dalam gubuk kecil yang semi outdoor.
Menurut pemiliknya, Pinkan, Saung Matoa mulai viral sejak 2 tahun lalu. Namun pelanggannya memang baru membludak belakangan ini.
Warung makan ini cukup ramai dipadati pengunjung, terlebih saat jam makan siang. Namun, tak perlu khawatir karena bisa menampung kurang lebih 50 pelanggan. Jadi, sangat cocok disambangi oleh rombongan keluarga.
Suasana di sini asri dikelilingi pohon-pohon rindang. Namun saat ramai pengunjung, warung makan ini menurut kami tetap panas dan agak sumpek karena tidak ada pendingin udara.
Dapur dan tempat pemesanannya juga berbeda dari area makan. Jadi kalau kesini, pengunjung bisa langsung pesan makanan di area saung bagian depan, barulah mencari meja dan kursi. Makanan akan diantar berdasarkan nama pemesan.
2. Habiskan ratusan kilogram ikan
|
Saung Matoa buka pukul 07.00 pagi, tetapi semua masakan baru siap sekitar pukul 09.00 pagi.
Beberapa masakan sudah dimasak dari pagi, tetapi ada juga yang baru dimasak setelah dipesan.
Seperti ikan pecak atau gabus pucung, biasa dibuat dadakan. Atau memang jika stok masakan sebelumnya sudah habis, mereka langsung membuat yang baru.
Ikan pecak dan gabus pucung jadi menu andalan di sini. Tak heran, jika dalam satu hari mereka bisa menghabiskan 100 kilogram campuran ikan gurame dan mujair saat akhir pekan.
Saat hari biasa, memang jumlahnya cukup jauh berbeda, tetapi masih terbilang banyak. Sekitar 40-45 kilogram ikan gurame dan mujair bisa ludes.
Untuk ayam dan ikan gabus pucung juga punya hitungan berbeda. Menurut Pinkan, mereka bisa menghabiskan kurang lebih 10 ekor ayam dan 10 kilogram gabus pucung berukuran jumbo.
Kenikmatan ikan pecak hingga sop iga bisa dibaca pada halaman selanjutnya!
Simak Video “Warung Joglo Si Embah: Aneka Lauk ala Jawa di Bekasi“
[Gambas:Video 20detik]