Kamis, Oktober 24

Jakarta

Danau-danau mendadak muncul di Gurun Sahara yang terkenal tandus. Siklon yang membawa hujan lebat ke Afrika utara membasahi hamparan gurun panas terluas di Bumi itu.

Siklon ekstratropis melanda sebagian Maroko, Aljazair, Tunisia, dan Libya pada 7 dan 8 September, menjatuhkan sekitar 8 inci hujan di area yang terdampak, setara curah hujan setahun penuh hanya dalam beberapa hari.

Banjir dan limpasan memenuhi beberapa danau sementara di Sahara, termasuk Sebkha el Melah di Aljazair dan beberapa di sekitar Erg Chebbi di Maroko. Perangkat Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) NASA pada satelit Terra juga menangkap beberapa danau sementara yang muncul di beberapa bagian Maroko dan Aljazair.


Satelit Landsat 9 NASA menangkap gambar danau Sebkha el Melah yang baru terisi di Aljazair. Gambar yang dibagikan NASA Earth Observatory menunjukkan perubahan lanskap di sana, di mana danau hijau muncul di padang pasir.

Danau di Gurun Sahara. Foto: NASA
Danau di Gurun Sahara. Foto: NASA

Danau raksasa tersebut seluas 191 kilometer persegi dan kedalamannya sekitar 2,2 meter. Moshe Armon, dosen Universitas Ibrani Yerusalem, menggunakan gambar satelit untuk menentukan luas air yang dikombinasikan dengan peta 3D danau tersebut.

Pada tahun 2008, danau tersebut juga sempat terisi setelah siklon ekstratropis memicu hujan lebat luar biasa. Butuh waktu empat tahun bagi danau tersebut untuk benar-benar kering. Air yang saat ini memenuhi Sebkha el Melah pun kemungkinan akan tetap ada untuk beberapa waktu.

“Jika kita tidak mendapatkan lebih banyak hujan, kedalaman 2,2 meter seperti sekarang, akan memakan waktu sekitar satu tahun untuk menguap sepenuhnya,” kata Armon yang dikutip detikINET dari Live Science.

Memahami bagaimana curah hujan semacam ini menerpa Shara akan membantu peneliti lebih memahami seperti apa gurun itu ribuan tahun yang lalu ketika masih hijau, dan bagaimana gurun itu akan berubah di masa depan sebagai akibat dari perubahan iklim.

Proyeksi saat ini menunjukkan sebagian Sahara akan menerima lebih banyak curah hujan “Apa yang akan terjadi di Sahara masih sangat tidak jelas, tetapi kami berharap bahwa kami akhirnya akan mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang masa depan Sahara dengan mempelajari peristiwa terisinya danau ini,” kata Armon.

(fyk/fyk)

Membagikan
Exit mobile version