
Jakarta –
Penyanyi Sarwendah hidup berdampingan dengan kista yang bersarang di batang otaknya. Penyakit itu berisiko bila dikeluarkan.
Mantan istri Ruben Onsu itu mengidap kista di batang otak sejak 2022. Sarwendah menceritakan penyebab awal tahu mengidap penyakit tersebut.
“Iya kan soalnya kista di batang otak. (Penyebabnya) satu, biasanya orang bilang stres, pikiran, betul,” kata Sarwendah saat menjadi bintang tamu Rumpi: No Secret Trans TV, Rabu (26/2/2025).
Sarwendah menjaga agar kista di batang otaknya tidak berkembang lagi. Mantan personel Cherrybelle itu merasakan sakit kepala sebelah atau migrain tak tertahankan.
“Jangan sampai dia berkembang lagi. Migrain (yang dirasakan saat kambuh), itu tuh sakitnya sampai benar-benar aku tuh sampai nggak bisa ngapa-ngapain. Kalau misalnya migrain sampai minum painkiller pun dia kayak nggak hilang (rasa sakitnya),” cerita ibu tiga anak itu.
Pelantun Kamu Berhak Bahagia itu masih suka mengalami migrain. Dia mengakui kerap menyangkal apa yang membuat dirinya banyak pikiran.
“Migrain kadang-kadang. Percaya nggak percaya aku suka denial sendiri kalau kerjaan banyak, kerjaan numpuk itu bisa kambuh, tapi nggak sesering dulu. Dulu seminggu dalam 7 hari bisa 3 hari migrainnya, 4 hari migrainnya,” tuturnya.
Pemilik nama lahir Wenda Tan itu masih melakukan pengecekan di Singapura. Untuk durasi pengecekan sudah tak sesering dulu.
“Dulu 3 bulan sekali. Sekarang 6 bulan sekali MRI, dicek jangan sampai berkembang. Kemarin (dicek) untungnya nggak berkembang,” ungkapnya.
Dalam wawancara sebelumnya pada 1 Februari 2025, Sarwendah mengatakan kista batang otak bisa hilang. Hal yang bisa dia lakukan hanya menjaga agar kista tersebut tak bertambah besar.
Kista tersebut sebenarnya bisa dikeluarkan. Akan tetapi, tindakan itu mempunyai risiko besar.
“Jadi memang itu boleh dikeluarin, tapi risikonya 50-50. Risikonya kalau dikeluarin dan nggak berhasil, nanti lumpuh karena kan keseimbangan semuanya di batang otak dan dia nempel,” kata Sarwendah di kawasan Mampang, Jakarta Selatan.
“Jadi kalau bisa hidup seiring, anggaplah kamu (kista) ada di sana, tapi jangan ganggu hidup aku. Harus dicek. Sudah ditanya ke dokter, ‘Apa Dok obatnya? Ya nggak ada. Happy aja hidupnya’,” tukas Sarwendah.
(pus/wes)