Jumat, Oktober 4

Jakarta

Para ilmuwan terkejut ketika menemukan ‘kota semut’ tak berpenghuni di bawah tanah. Kota bawah tanah itu ditemukan secara tak sengaja setelah mereka bermaksud memompa muatan semen ke sebuah sarang semut raksasa.

Percobaan tersebut berlangsung selama tiga hari, dengan total 10 ton semen dimasukkan ke dalam tanah. Penelitian ini menjadi bagian dari film dokumenter berjudul ‘Ants! Nature’s Secret Power’.

Setelah selesai memompa semen, betapa terkejut mereka saat menemukan keberadaan bangunan serupa kota jauh di bawahnya. Kota ini sepenuhnya dibangun oleh serangga itu sendiri.


Para ilmuwan kemudian mengungkap bentuk struktur tersebut, yang telah diisi dan dipadatkan oleh beton, mereka memeriksa seberapa tepat dan detailnya serangga berkaki enam itu dalam membangun kota raksasa tersebut.

Lingkungan itu berukuran 50 meter persegi, membentang delapan meter ke bawah tanah, dengan semua bangunan dihubungkan oleh serangkaian terowongan dan ruangan demi ruangan dengan fungsi berbeda-beda.

Kota semut raksasa ditemukan di bawah tanah. Foto: Screenshot YouTube wocomoWILDLIFE

Sistem ini dibuat sangat canggih. Bahkan, ada jalan samping bagi semut yang ingin berkeliling sambil menghindari semut lain atau untuk sekadar berlarian.

Semua ini mungkin membuat kalian berpikir bahwa kota itu dibangun oleh satu pikiran dengan tujuan tertentu. Nyatanya, kota itu dibangun oleh ‘kehendak kolektif koloni semut’.

Tepat di bawah tanah tempat kita berjalan, ribuan makhluk kecil itu bekerja keras dalam kegelapan untuk menyusun sebuah konstruksi yang luar biasa rumit.

Hebatnya lagi, meski dibutuhkan 10 ton beton untuk menuntaskan pembangunan kota besar terbengkalai itu, para ahli memperkirakan semut-semut itu memindahkan 40 ton tanah untuk membersihkan ruang bagi rumah mereka. Ya, semut bisa sekuat itu. Mereka mampu membawa beban antara 10 hingga 50 kali berat tubuhnya sendiri.

Sejumlah besar tanah yang harus dipindahkan membutuhkan tenaga kerja yang besar dan dengan ribuan semut sebagai tim konstruksi, koloni ini mampu membangun sendiri sebuah kota besar.

Kota semut raksasa ini tak berpenghuni, ditinggalkan para semut yang sudah membangunnya. Foto: Screenshot YouTube wocomoWILDLIFE

Lantas mengapa kota semut ini ditinggalkan sehingga tak berpenghuni? Alasan yang paling umum bagi koloni semut untuk melarikan diri dari kota yang telah dibangunnya dengan telaten itu adalah untuk menghindari bahaya yang ditimbulkan oleh predator atau bencana yang merusak.

Sarang semut dapat diserbu oleh semut atau makhluk lain yang ingin masuk dan memakan larva serangga. Selain itu, kondisi cuaca juga dapat berisiko membanjiri sarang dan membuatnya tidak aman.

Jika manusia mengutak-atik sarang semut, koloni serangga di dalamnya juga dapat mengartikannya sebagai pesan bahwa mereka berada di lokasi yang tidak aman, sehingga mereka pun memutuskan pindah.

[Gambas:Youtube]

(rns/afr)

Membagikan
Exit mobile version