Jakarta –
Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) sekaligus Ketua Umum Persatuan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko kembali mengomentari penjualan motor listrik yang belum terlalu tinggi di Tanah Air. Padahal, sudah banyak tunggangan nonemisi yang mendapat insentif dari pemerintah.
Moeldoko memang tak mengurai berapa jumlah penjualan motor listrik di Indonesia. Namun, menurut data salah satu lembaga survei di dalam negeri, populasi kendaraan tersebut baru sekira 75 ribu unit hingga awal tahun ini.
Sementara menurut laman Sisapira, hingga akhir tahun lalu, motor listrik subsidi yang sudah tersalurkan ke konsumen baru 11.563 unit. Kemudian antrean pendaftarannya masih 10.364 unit.
Motor listrik penjualannya belum terlalu tinggi. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com
|
Menurut Moeldoko, produsen punya peranan penting dalam meningkatkan minat konsumen membeli motor listrik. Kini, kata dia, kendaraan tersebut harganya belum cukup terjangkau dan jarak tempuhnya masih terbatas.
“Tantangannya menurut saya ada di produsen. Kalau sepeda motor listrik bisa jalan jauh, charging-nya cepat dan harganya murah, semua orang akan beli. Gampangnya kan begitu,” ujar Moeldoko saat ditemui di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (30/4).
|
Menurut Moeldoko, motor listrik harusnya bisa memenuhi kebutuhan konsumen dengan mobilitas tinggi. Itulah mengapa, agar laku, kendaraan itu semestinya punyajarak tempuh hingga 100 km lebih dengan lama pengecasan 1 jam.
“(Biar laku) jaraknya harus bisa 100 km lebih (dalam kondisi baterai penuh), charge-nya nggak lebih dari sejam. Kalau itu terpenuhi, (motor listrik) pasti diburu pembeli,” kata dia.
Sementara khusus untuk aturan dan regulasi, Moeldoko memastikan, pemerintah sudah melakukan yang terbaik untuk meningkatkan minat konsumen membeli motor-mobil listrik. Kini, kata dia, tinggal produsen yang seharusnya mampu menghadirkan produk-produk terbaik.
Simak Video “Murah Meriah! Motor Listrik Dapat Potongan Subsidi Rp 7 Juta di Transmart“
[Gambas:Video 20detik]
(sfn/sfn)