
Jakarta –
Co-Founder of Saratoga Investama Sandiaga Uno menilai anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) disebabkan karena adanya kekhawatiran investor terhadap pasar Indonesia. Selasa pekan ini IHSG sempat di-suspend dan terkoreksi hingga 6% pada penutupan perdagangan sesi I.
Sandiaga menilai tersungkurnya IHSG disebabkan oleh ketidakpercayaan pasar terhadap program yang dijalankan pemerintah. Awalnya investor berharap ada keberlanjutan program dari Pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo ke Presiden Prabowo Subianto, namun akhirnya terdapat perubahan.
Meski perubahan tersebut baik, kata Sandiaga, sayangnya hal itu kurang dikomunikasikan secara jelas kepada pasar. Oleh karena itu Sandiaga menilai perlu ada perbaikan komunikasi dari pemerintah dalam menjalankan program-program yang dicanangkan.
“Jadi kemarin itu lebih diakibatkan ketidakpercayaan pasar yang sebetulnya tidak ditopang oleh fundamental. Ketidakpercayaan pasar itu timbul karena pasar meyakini bahwa kebijakan-kebijakan pemerintah yang sebetulnya pasar meyakini akan keberlanjutan dari era Pak Jokowi ke Pak Prabowo,” ujar Sandiaga saat ditemui di VOFFICE Event Space Centennial Tower, Jakarta Selatan, Kamis (20/3/2025).
“Ini kan ada beberapa perubahan kebijakan yang baik yang sebetulnya, sangat baik, tapi tidak dikomunikasikan dengan jelas kepada pasar,” sambung Sandiaga.
Selain itu investor juga menyoroti persoalan fiskal Indonesia, termasuk merosotnya pendapatan pajak, yang harus bisa dijelaskan pemerintah. Meskipun secara umum Sandiaga menyebut hal itu tidak akan mempengaruhi keseluruhan fundamental ekonomi Indonesia.
Ia lalu memprediksi IHSG akan bergerak hijau dalam beberapa hari ke depan namun tetap bergejolak sepanjang tahun. Sandiaga menyarankan investor jeli melihat peluang dengan tetap berinvestasi.
“Tapi saya bilang jangan cepat tertawa, karena ini mungkin hijau beberapa hari ke depan, tapi nanti akan bergejolak terus sepanjang tahun. Tapi gunakan kesempatan bergejolak ini untuk terus berinvestasi stay invested saya selalu bilang stay invested dalam keadaan pasar seperti ini,” tuturnya.
Menurutnya selama ekonomi dijaga di atas 5% dan kinerja perusahaan-perusahaan tetap tumbuh, ia percaya IHSG dapat kembali naik ke level 7.000-an. Sandiaga menambahkan, investor dapat melirik saham-saham blue chip yang saat ini terjangkau harganya sebagai pilihan investasi.
“Jadi dalam situasi ada ketakutan, ada kekhawatiran ini sinyal beli saham-saham yang berkualitas saham-saham yang punya fundamental kuat saham-saham yang merepresentasi ekonomi Indonesia baik dari segi konsumsi, perbankan ini saham-saham blue chip, ini sekarang sangat terjangkau harganya,” imbuhnya.
“Ini investor mungkin bisa mengoleksi tapi jangan di-trading, disimpan untuk jangka panjang, karena kita meyakini bahwa ekonomi Indonesia akan terus bertumbuh dan perusahaan-perusahaan ini akan kenyataannya akan terus baik dengan kelolaan yang penuh dengan tata kelola yang baik,” tutup Sandiaga.
Simak juga Video ‘Korelasi IHSG dan Kondisi Ekonomi Indonesia’:
(ily/kil)