Sabtu, Oktober 19


Sanur

Terkait kasus beach club di Bali yang menggelar pesta kembang api saat desa adat sedang mengadakan upacara membuat Menparekraf Sandiaga Uno sangat prihatin.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno menyoroti tindakan Finns Beach Club yang tetap menggelar pesta kembang api saat umat Hindu tengah melakukan upacara keagamaan.

Sandiaga mengaku sangat prihatin dengan tindakan yang dilakukan beach club itu. Menurut Sandiaga, pariwisata yang Kemenparekraf ingin kembangkan di Bali dan Indonesia adalah berbasis budaya, bermartabat, menjaga adat istiadat, dan berkearifan kepada masyarakat setempat.


“Jadi, seandainya kita menghargai seluruh rangkaian kegiatan itu harus disesuaikan dengan upacara adat yang sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dari pariwisata di Bali,” kata Sandiaga di Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (17/10/2024).

Menurut Sandiaga, upaya yang akan dilakukan Kemenparekraf terkait kejadian tersebut sama seperti sebelumnya, yaitu bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali, masyarakat adat, desa, dan pecalang untuk melakukan sosialisasi lebih.

“Event tentunya kita ingin meriah, tetapi harus memiliki komitmen untuk berkearifan dan menjaga perasaan, menjaga keutuhan dan toleransi keberagaman,” jelas Sandiaga.

Sandiaga juga menyinggung soal beach club Bali yang sudah menjamur hingga ke Jakarta. Bahkan, beachclub juga menerapkan atraksi kembang api yang serupa dengan di Bali.

“Bali ini sudah menjadi pelopor, pionir, dan trend setter. Kalau di Jakarta tidak masalah kalau kembang api, tetapi di sini kan harus disesuaikan dengan kondisi. Apalagi sekarang adalah hari-hari baik. Kita harus menghormati,” terang Sandiaga.

——-

Artikel ini telah naik di detikBali.

(wsw/wsw)

Membagikan
Exit mobile version