Minggu, Februari 2

Jakarta

Neanderthal (Homo neanderthalensis) adalah relatif terdekat manusia modern. Selain Neanderthal, ada juga Homo sapiens yang mirip dengan manusia saat ini. Diketahui bahwa Neanderthal telah punah sekitar 40.000 tahun yang lalu. Akan tetapi penelitian menunjukkan adanya kawin silang antara kedua tipe ini. Karena itu, masih ada DNA Neanderthal yang ditemukan di orang-orang Eurasian.

Lantas, apa bedanya Neanderthal dengan Homo sapiens? Berikut ini dirangkum detikINET dari Live Science, Senin (20/5/2024).


1. Fitur wajah

Shara Bailey seorang profesor antropologi biologi di New York University menyebut bahwa kita akan dengan cepat mengenali manusia Neanderthal. Ini dikarenakan mereka memiliki fitur wajah yang unik.

Cirinya memiliki dahi yang miring dengan alis sangat tebal melengkung, hidung lebih lebar dan menonjol, hingga tengkorak mereka yang sedikit lebih memanjang. Dilihat dari samping, Neanderthal juga punya dagu yang lebih kecil serta gigi depan yang lebih besar dari kita.

Lebih lanjut, meskipun Neanderthal memiliki ukuran otak yang mirip dengan H. sapiens, bentuk tengkorak mereka berbeda dengan manusia.

“Tengkorak kita cenderung tinggi dan bulat, bentuk tempurung otaknya bulat, sedangkan tengkorak Neanderthal, seperti kebanyakan manusia purba lainnya, panjang dan rendah,” ujar Chris Stringer, pemimpin penelitian evolusi manusia di Natural History Museum di London, kepada Live Science.

2. Bentuk tubuh

Stringer menjelaskan bahwa Neanderthal dapat berdiri tegak dengan dua kaki dan tulang mereka lumayan mirip dengan manusia modern. Rata-rata, mereka memiliki tinggi 150-170 cm, badannya berotot dengan bahu lebar, serta punya pinggul melebar.

Uniknya, peneliti menyebut Neanderthal mempunyai kapasitas paru yang 20% lebih besar dari kapasitas manusia modern.

Lebih lanjut, anggota badan Neanderthal juga memiliki proporsi yang berbeda dari manusia modern. Segmen bawah lengan dan kaki mereka relatif lebih pendek dibandingkan dengan segmen atas, kata Stringer. Hal ini membuat mereka tampak kekar.

3. Perilaku

Neanderthal hampir-hampir mirip dengan manusia sekarang. Mereka mengubur kerabatnya yang meninggal dunia dan merawat mereka yang sedang sakit. Mereka juga tinggal di gua-gua, punya komunitas kecil, dapat membuat api dan memiliki bahasa.

“Mereka mungkin meninggal relatif lebih awal dibandingkan dengan kita, jadi mungkin nenek dan kakek buyut jarang terjadi dibandingkan Homo sapiens,” jabar Stringer.

4. Diet

Dari pola makan, Neanderthal dipercaya mengonsumsi baik daging maupun makanan berbasis tumbuhan seperti biji-bijian dan kacang-kacangan. Akan tetapil, karena iklim yang lebih dingin, mereka lebih bergantung pada diet yang berdaging.

Neanderthal diketahui berburu binatang berukuran besar dan sedang, namun mereka tidak menggunakan senjata proyektil jarak jauh, jelas Bailey. Sebaliknya, mereka kemungkinan besar menggunakan teknik yang disebut perburuan penyergapan. Jadi, mereka akan bersembunyi di semak-semak sebelum melompat keluar dan menusuk binatang dengan tombak tajam.

Neanderthal juga mengenakan beberapa pakaian, seperti kulit binatang di bahu atau di sekitar pinggang, tergantung di mana mereka tinggal.

Homo sapiens paling awal sebenarnya berperilaku sangat mirip dengan Neanderthal sehingga perbedaan antara keduanya muncul belakangan,” ungkapnya. Misalnya, ketika H. sapiens paling awal meninggalkan Afrika, sekitar 200.000 tahun yang lalu, mereka mungkin menggunakan jenis perkakas batu yang sama dengan yang digunakan Neanderthal. Baru sekitar 50.000 tahun yang lalu terjadi ‘ledakan’ kebudayaan di H. sapiens.

Simak Video “Studi: Hanya 7% Populasi Dunia yang Punya DNA Unik ‘Manusia Modern’
[Gambas:Video 20detik]

(ask/afr)

Membagikan
Exit mobile version