Jumat, Desember 27


Jakarta

Pasangan suami istri ini tengah menarik perhatian banyak orang Mereka berdua masih semangat jualan sate yang harganya pun murah. Satu tusukan hanya seribuan!

Banyaknya pesaing dan harga bahan pokok yang semakin mahal, membuat sejumlah penjual makanan menaikkan harga jualan mereka. Jika tidak menaikkan harga, mereka akan mengurangi porsi makanan.

Namun, di tengah situasi seperti ini rupanya masih ada penjual yang menawarkan makanan dengan harga murah. Tidak takut rugi, mereka justru berusaha membuat pelanggan gembira.


Penjual tersebut adalah Nordin Mangon dan Halimatol Saadiah, pasangan suami istri yang masih mempertahankan harga makanan yang mereka jual.

Di tengah banyaknya pesaing dan meningkatkan bahan baku, pasangan berusia 57 tahun itu tetap menjual sate ayamnya dengan harga murah. Per tusuk sate hanya RM 0.50 atau sekitar Rp 1,700, lapor weirdkaya.com (25/04).

Keputusan tersebut tidak semata-mata untuk mencari keuntungan, tetapi mereka mau berkontribusi secara positif terhadap komunitasnya.

Nordin dan Halimatol berjualan di belakang sebuah pasar malam yang ramai di Malaysia. Mereka menjual makanan-makanan tersebut dikhususkan untuk komunitas B40.

Ini dia pasangan yang terkenal menjual sate ayam dengan harga murah. Foto: Sinar Harian

Memang bisnis kulinernya baru diluncurkan Agustus lalu, tetapi mereka telah dikenal karena kebaikannya. Tidak hanya karena mereka ramah dan satenya murah, tetapi juga karena sate ayamnya lezat.

Awal mula mereka menjual sate dengan harga murah karena sebuah kejadian yang mengharukan sempat terjadi di kios mereka. Suatu hari, ada pasangan suami istri yang mengalami kesulitan mampir ke warung mereka untuk membeli sate.

Pasangan tersebut berencana membeli sate untuk keenam anak mereka. Mendengar harga satenya dijual sekitar RM 1 per tusuk atau sekitar (Rp 3.400), pasangan itu dengan sedih memutuskan untuk tidak membeli sate dan pergi.

Melihat peristiwa tersebut, Nordin dan Halimatol akhirnya memutuskan untuk menurunkan harga sate ayam mereka menjadi 50 sen per tusuk.

Ketika pasangan suami-istri yang kesulitan itu kembali, mereka pun tampak bahagia melihat harga sate dijual lebih murah.

Kebahagiaan yang didapat dari pelanggan tersebut membuat penjual sate ayam itu semakin yakin akan kekuatan ikhlas dan dermawan.

Sate ayam yang dijual tidak hanya terkenal murah, tetapi juga enak. Foto: Sinar Harian

“Saya yakin kalau ikhlas bisa membantu dan pasti berkah. Alhamdulillah ketiga anak kami juga mendukung upaya ini,” jelasnya.

Penjualan harian yang mereka dapat berkisar antara 400 sampai 600 tusuk sate. Mereka juga menerima banyak pesanan dari pelanggan suportif yang bukan hanya menghargai karena harga terjangkau, melainkan juga karena nilai-nilai yang penjual itu perjuangkan.

Warung sate murah di Malaysia ini buka setiap hari, kecuali Senin dan Selasa. Buka mulai pukul 6 sore, tutupnya pukul 20.30. Namun terkadang tutup lebih awal karena jualannya yang cepat ludes.

Simak Video “Bikin Laper: Ke Purwakarta, Wajib Nyobain Sate Maranggi Haji Yetty
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/adr)

Membagikan
Exit mobile version