Selasa, Januari 28

Jakarta

Sebuah kelompok aktivis Jerman, Zentrum fur Politische Schönheit, telah memproyeksikan gambar besar Elon Musk yang melakukan salam ala Nazi ke dinding Gigafactory Tesla di Jerman. Aksi ini merupakan protes terhadap gestur kontroversial Musk yang dilakukannya saat pelantikan presiden AS beberapa waktu lalu.

Gambar tersebut memperlihatkan Musk dengan tangan terentang lurus ke depan, disertai dengan kata “Heil” dalam font futuristik Tesla, sejajar dengan logo pabrik. Dalam postingan di akun X, kelompok mengaku bekerja sama dengan Led by Donkeys, kelompok kampanye yang berbasis di Inggris, untuk “melawan lengan komersial fasisme,” merujuk pada Tesla yang dimiliki Musk.

Di Jerman, melakukan salam “Sieg Heil” telah lama menjadi tindakan ilegal sebagai bagian dari upaya denazifikasi pascaperang. Namun, belum jelas apakah gestur Musk akan dianggap ilegal karena pengadilan harus menentukan apakah ada niat Nazi di baliknya.


Aparat penegak hukum telah memulai penyelidikan terhadap kelompok aktivis tersebut. Dilaporkan Der Spiegel, Dinas keamanan negara sedang menyelidiki mereka atas “penggunaan simbol-simbol organisasi inkonstitusional.”

Juru bicara kantor kejaksaan publik Brandenburg menyatakan, “Ini tentang distribusi dan proyeksi gambar ini, yang diambil di luar konteks, yang menunjukkan gestur yang sangat mirip dengan salam Hitler.”

Menanggapi berita tersebut, kelompok aktivis tersebut mengklaim kemenangan, dengan alasan bahwa penyelidik telah membuktikan maksud mereka.

“Mereka memang melihat salam Hitler!” cuit kelompok itu dalam bahasa Jerman. “Semoga dia (Elon Musk) dipenjara karena itu,” tulis mereka dalam cuitan selanjutnya.

[Gambas:Twitter]

Musk sendiri belum secara langsung membantah bahwa gesturnya adalah salam Nazi. Ia justru menuduh mereka yang menyoroti gesturnya melakukan “trik kotor” dan secara hiperbolik mengklaim bahwa para pengkritiknya membandingkannya dengan Adolf Hitler.

Kanselir Jerman Olaf Scholz, dalam sebuah penampilan di Davos, Swiss, setelah insiden salam tersebut, tampaknya membuka pintu untuk potensi reaksi balik. “Kami memiliki kebebasan berbicara di Eropa dan di Jerman,” kata Scholz. “Yang tidak kami terima adalah jika ini mendukung posisi sayap kanan ekstrem.”

Sementara pemimpin Jerman mungkin bersikap hati-hati tentang gestur tersebut, para aktivis anti-fasis Jerman jelas tidak tinggal diam dan mereka menyuarakannya dengan cara yang berani dan menarik perhatian, demikian dilansir dari Futurism.

(afr/afr)

Membagikan
Exit mobile version