Selasa, Desember 24


Jakarta

Salju turun di Sapporo, Jepang 22 hari lebih awal dari tahun lalu. Itu delapan hari lebih awal dari musim pada umumnya.

Mengutip Mothersip, Selasa (5/11/2024), salju pertama telah turun di Sapporo, ibu kota Hokkaido, Jepang. Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengatakan bahwa salju pertama musim ini turun pada tanggal 20 Oktober, 22 hari lebih awal dari tahun lalu.

Tak hanya itu, turunnya salju itu juga delapan hari lebih awal dari tahun-tahun sebelumnya. Peta Hokkaido di situs web JMA menunjukkan sejumlah area di pulau itu yang mengalami hujan salju.


Sebuah observatorium di puncak Gunung Moiwa terlihat diselimuti salju pada pagi hari tanggal 20 Oktober. Observatorium ini menyajikan pemandangan Sapporo yang indah.

“Saat saya datang ke sini minggu lalu, sebagian besar gunung ini masih hijau,” kata seorang penduduk setempat kepada The Japan News.

Gunung Fuji masih botak tak bersalju

Ketiadaan salju di Gunung Fuji membuat Jepang khawatir. Kini, muncul kabar baik setelah peramal cuaca memprediksi bahwa salju segera turun.

Dilansir dari Channel News Asia, Senin (4/11), salju Gunung Fuji biasanya mulai terbentuk pada 2 Oktober. Tetapi, hingga kini salju belum muncul.

Keterlambatan salju pernah terjadi pada 1955 dan 2016. Saat itu, salju turun pada tanggal 26 Oktober. Seorang peramal cuaca setempat memprediksi bahwa salju akan turun pada minggu ini.

“Hujan kemungkinan akan turun sementara di dekat Gunung Fuji pada tanggal 6 November,” situs web peramal cuaca tenki.jp, yang dikelola oleh Asosiasi Cuaca Jepang.

Instansi tersebut menjelaskan bahwa udara dingin akan masuk dan berubah dari hujan menjadi salju di dekat puncak.

“Cuaca akan berangsur-angsur membaik, dan salju pertama di gunung tersebut dapat terlihat pada pagi hari tanggal 7,” kata peramal itu.

Perusahaan lain Weather News juga mengatakan pada hari Rabu bahwa salju pertama kemungkinan akan turun kembali ke bulan November.

Tahun lalu, salju pertama kali yang terdeteksi di Gunung Fuji tercatat pada tanggal 5 Oktober.

Yutaka Katsuta, seorang peramal cuaca di kantor meteorologi kota Kofu, mengatakan bahwa perubahan iklim mungkin berperan dalam menunda turunnya salju, tahun ini menjadi yang terakhir sejak data perbandingan tersedia pada tahun 1894.

“Namun, hari ini saya menikmati hari yang indah dengan melihat daun-daun yang berwarna merah dan kuning di antara salju,” katanya.

(msl/fem)

Membagikan
Exit mobile version