Rabu, Januari 15


Jakarta

Pernah mendengar atau melihat pengendara Sport Utility Vehicle (SUV) ladder frame seperti Mitsubishi Pajero Sport atau Toyota Fortuner melaju ngebut di jalan tol?

Ada yang ngebut dengan meliuk-liuk menghindari kendaraan lain, bahkan ada juga yang hingga ‘menghajar’ bahu jalan. Tindakan seperti itu tentu membahayakan bagi pengendara sekaligus pengguna jalan lainnya.

Mobil utilitas sport memang dikenal sebagai kendaraan dengan performa mesin yang kuat dan desain gagah. Meskipun begitu, sebenarnya mobil jenis ini tidak dirancang untuk aksi kebut-kebutan utamanya di jalan tol. Mengapa?


Alasan Mobil SUV Tidak Boleh Ngebut-ngebutan di Jalan Tol

Dari catatan detikOto, Praktisi keselamatan berkendara, Sony Susmana, mengatakan bahwa mobil-mobil SUV ladder frame tidak dijadikan kendaraan untuk kebut-kebutan di jalan tol.

Karena mobil dengan dimensi bongsor tersebut bisa kehilangan kestabilan, apabila dipacu dengan kecepatan tinggi di jalan tol.

“Kendaraan-kendaraan yang big SUV rata-rata sasisnya ladder frame, antara sasis dan bodi tidak menyatu atau terpisah. Artinya, bodi mobil pada jenis sasis ini diletakkan di atas sasis lalu disambungkan. Bisa dikatakan secara bentuk lebih jangkung atau tinggi. Sehingga gejala limbung atau bounching yang terjadi lebih besar,” ujar Sony kepada detikOto, pada Senin (8/1/2024) lalu.

Toyota New Fortuner GR Sport 4×4 Foto: Muhammad Hafizh Gemilang

Ketika digunakan ngebut di jalan tol, Pajero Sport atau Fortuner kestabilannya mungkin tidak sebaik kendaraan dengan jenis sasis monokok. Kestabilan yang labil di kecepatan tinggi akan mempengaruhi handling. Di mana, hal ini bisa berakibat fatal terutama jika pengemudinya tak sigap.

“Bentuk bodi seperti ini karakternya menangkap angin terutama di kecepatan tinggi. Sekalipun sudah didesain oleh tenaga-tenaga ahli tetap aja ada batas toleransinya,” jelas Sony yang juga Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI).

Ketika memacu SUV bongsor di kecepatan tinggi, seringnya berisiko membuat selip atau bahkan mudah terbalik. Ini bisa diakibatkan oleh terpaan angin dari depan ataupun samping.

“Kalau bicara ngebut sih bisa, toh power dari mesinnya besar. Dan ada kok balapan mobil SUV di sirkuit. Tapi, itu sudah dimodifikasi ya. Sementara kendaraan-kendaraan standar tersebut didesain hanya untuk jalan raya yang lebih mengedepankan kenyamanan,” pungkas Sony.

(khq/fds)

Membagikan
Exit mobile version