Jumat, Januari 31

Jakarta

Banyak perusahaan teknologi Amerika yang berkecimpung dengan Artificial Intelligence (AI) limbung akibat kehadiran DeepSeek dari China. Cuma Apple yang tetap tegak perkasa.

Salah satu korban DeepSeek adalah Nvidia yang membuat aneka chips canggih untuk AI yang dipakai OpenAI untuk ChatGPT, juga dipakai Meta, Google dan X. Sahamnya terjerembab USD 589 miliar dalam sehari akibat DeepSeek pada Senin kemarin.

Dilansir News.com Australia, Jumat (31/1/2025) pada hari Selasa saham Nvidia merangkak naik 8,8 persen dan mengembalikan sekitar USD 260 miliar kapita pasarnya. Sementara itu, Apple malah tenang-tenang saja.


Apple yang punya valuasi perusahaan USD 3,6 tiliun, nilai saham-nya stabil dan tidak terganggu kehadiran DeepSeek. Sahamnya malah naik 4% di awal minggu ini.

Menurut para analis pasar dari Morgan Stanley kepada Forbes, Apple berbeda taktik soal AI dibandingkan dengan Amazon, Meta, Microsoft, Nvidia, Tesla dan Alphabet. Jika yang lain investasi miliaran dolar untuk membuat data center AI, Apple malah tidak jor-joran.

Apple fokus mengembangkan AI mereka yang disebut Apple Intelligence. Dari situ terlihat Apple memposisikan diri dengan sangat baik di tengah perlombaan AI antar perusahaan teknologi. Apple mengembangkan large language models (LLMs) tanpa harus menghamburkan uang.

“DeepSeek membuat pendekatan AI oleh Apple yang tampak ketinggalan, justru menjadi seperti sebuah langkah yang penuh perhitungan,” kata Joanna Sterm dari Wall Street Journal.

Apple memang sempat diledek terlambat, ketika mereka meluncurkan Apple Intelligence untuk iPhone, iPad dan Mac. Meta, Microsoft dan Google sudah duluan meluncurkan AI. Namun AI biaya murah ala DeepSeek dinilai tidak berdampak signifikan terhadap Apple.

Sebelumnya, DeepSeek dari Hangzhou, China menghebohkan dunia lewat DeepSeek-R1 yang kemampuannya setara AI dari Amerika Serikat, namun dengan biaya jauh lebih murah yaitu USD 5,576 juta. Sementara itu Meta melatih Llama 3.1 dengan ongkos USD 120 juta.

Kehadiran DeepSeek akan mendorong pengembangan AI dengan pengurangan biaya dan efisiensi lebih besar. Apple dinilai sudah siap jika persaingan AI dibawa ke arah situ.

Apple Silicon menggunakan memori terpadu, yang berarti CPU, GPU, dan NPU (neural processor unit) memiliki akses ke kumpulan memori bersama. Ini berarti perangkat keras kelas atas Apple sudah memiliki chip konsumen terbaik untuk inferensi

Sebagai perbandingan, GPU gaming Nvidia maksimal pada VRAM 32 GB, sementara chip Apple menggunakan RAM hingga 192 GB. Demikian analisa Ben Thompson dari Stratechery.

(fay/fyk)

Membagikan
Exit mobile version