Rabu, Februari 12


Jakarta

Personal watercraft (PWC) atau perahu pribadi yang bentuknya seperti skutik bongsor di darat acapkali disebut sebagai Jet Ski. Padahal Jet Ski merupakan merek produk yang sudah dipatenkan oleh Kawasaki.

Saking terkenalnya sebuah brand, tak sedikit yang menggunakannya sebagai penyebutan barang. Misalnya “Odol’ merujuk untuk pasta gigi, “TOA” untuk pengeras suara, atau “Pralon” saat membeli pipa berbahan PVC. Kalau personal watercraft biasanya disebut Jet Ski.

“Memang Kawasaki sangat kuat di personal watercraft, brand kita Jet Ski sangat mendunia, dan dikenal masyarakat,” kata Head Sales & Promotion PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) Michael C. Tanadhi di Hotel St. Regis, Jakarta, belum lama ini.


PWC biasa digunakan untuk kegiatan rekreasi seperti berselancar atau balapan di atas air. Nah merek “Jet Ski” awalnya merujuk pada produk PWC yang pertama kali dikembangkan oleh Kawasaki pada 1973.

Merek Jet Ski menjadi begitu populer hingga sering kali digunakan untuk merujuk pada jenis kendaraan air ini secara umum, meski banyak merek lain yang juga memproduksi kendaraan serupa. Contoh Yamaha itu punya PWC dengan merek Waverunner, Bombardier melahirkan produk Sea-Doo, Honda dengan Aqua Trax.

Dengan kata lain, Jet Ski merupakan nama merek dari sebuah perahu pribadi yang diproduksi oleh Kawasaki. Namun seiring berjalannya waktu, istilah ini sering digunakan secara umum untuk merujuk pada jenis perahu pribadi dengan gaya sporty yang memiliki 1-2 penumpang. Operasionalnya layaknya sebuah sepeda motor yang berjalan di atas air.

Nama “Jet Ski” begitu melekat dan terkenal karena kesuksesan besar dari produk pertama mereka.

Walhasil orang-orang mulai menyebut semua kendaraan air pribadi dengan nama tersebut, meskipun sebenarnya itu adalah merek dari Kawasaki. Sehingga menjadi sebutan umum meski ada merek lain yang juga menawarkan produk serupa.

(riar/rgr)

Membagikan
Exit mobile version