Selasa, Desember 24


Jakarta

Santorini di Yunani memiliki pantai-pantai dan lansekap yang menawan. Tetapi, gegara overtourism kota itu lebih mirip taman hiburan.

Musim liburan akhir tahun bakal segera tiba. Yunani menjadi salah satu negara yang memiliki banyak wilayah yang digandrungi turis dunia.

Pakar perjalanan dan pendiri staynewengland.com, Michael Donovan, memperingatkan wisatawan tentang risiko berkunjung pada peak season, khususnya ke negara-negara favorit liburan di Eropa.


“Eropa adalah tujuan yang menakjubkan, tetapi pariwisata berlebihan menjadi masalah nyata di beberapa lokasi, terutama di Santorini, Mykonos, dan Venesia,” kata Donovan dilansir dari The Mirror, Kamis (31/10/2024).

Tempat-tempat itu sangatlah indah dan kaya akan sejarah. Tetapi, kondisinya bakal sangat berbeda saat musim turis. Karena, spot wisata, terutama lokasi berburu sunset, tidak ubahnya menjadi tempat berkumpul warga dunia. Sudah begitu, infrastruktur pulau tidak cukup mampu menampung jumlah pengunjung yang besar.

Ia mengungkapkan dampak atas terlalu banyaknya wisatawan yang menumpuk di destinasi itu, sehingga destinasi yang awalnya keren dan ikonik jadi serasa sebuah taman hiburan biasa.

“Tempat ini lebih terasa seperti taman hiburan ketimbang pengalaman Yunani yang otentik. Dengan jumlah wisatawan mencapai 3,4 juta tahun lalu, pesona tradisional Santorini jadi terancam,” ujarnya.

Kepadatan pengunjung juga menyebabkan biaya sewa penginapan pun meningkat dan berpengaruh pada anggaran daerah. Wali Kota, Nikos Zorzos, telah menyadari kebutuhan mendesak untuk mengatasi masalah tersebut, ia telah mendorong pembatasan jumlah wisatawan, terutama dari kapal pesiar.

Untuk mengurangi tekanan pada sumber daya, ia juga mengusulkan untuk mengurangi jumlah kedatangan kapal setiap hari dari 17.000 pengunjung menjadi 8.000 pada musim panas ini.

“Demi kepentingan terbaik tanah kita untuk menetapkan batasan yang lebih memprioritaskan pelestarian daya tarik pulau, daripada pertumbuhan wisata yang tidak terkendali,” kata Zorzos.

Beberapa pengusaha lokal tetap berpendapat bahwa kehadiran wisatawan sangat penting bagi kelangsungan hidup pulau, meskipun ada tantangan.

Wakil Pemimpin Kelompok Pedagang, Alexandros Pelekanos, menyatakan dilema berat dirasakan oleh para pedagang di sana. Lantaran di satu sisi dengan banyaknya wisatawan berdampak baik bagi ekonomi pedagang, namun di sisi lain tak ada kedamaian karena membludaknya wisatawan.

“Apakah kita ingin uang atau tidak? Apakah kita ingin pekerjaan dan pendapatan atau tidak? Kita tidak bisa berharap memiliki kedamaian sambil tetap menghasilkan uang,” kata dia.

Namun, meskipun menghadapi berbagai masalah, pengunjung Santorini seperti Maria Tavarez dari Amerika Serikat tetap menganggap Santorini begitu menawan menakjubkan.

“Ini adalah impian saya sejak di bangku sekolah,” kata Tavarez.

Jika wisatawan ingin alternatif yang tidak ramai, cobalah wilayah Peloponnesos di Yunani. Wilayah tersebut sama indahnya dengan Santorini, tetapi dengan suasana yang lebih tenang dan lebih autentik.

(upd/fem)

Membagikan
Exit mobile version