Jakarta –
Rombongan biksu thudong yang menuju Candi Borobudur dalam perayaan waisak sempat singgah di serambi Masjid Baiturrohmah, Bengkal, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung. Mereka pun merasakan kekeluargaan masyarakat setempat.
“Kami masuk (masjid itu) seperti keluarga sendiri karena sudah siap semuanya. Setelah kami minum, kami berdoa bersama,” kata Bhante Kamsai Sumano Mahathera kepada wartawan di Kelenteng Liong Hok Bio Magelang, Minggu (19/5/2024). Dia mengapresiasi hangatnya penyambutan di masjid tersebut.
Masjid Baiturrohmah Bengkal berada di tepi jalan raya Magelang-Temanggung. Masjid ini dekat dengan perbatasan wilayah Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang. Saat itu, para biksu thudong tersebut singgah dan beristirahat di serambi masjid itu pada pukul 09.30 WIB.
Kedatangan para biksu thudong saat itu disambut takmir masjid dan Kepala Desa Bengkal, Istiyanto. Mereka menyampaikan ucapan selamat datang kepada para biksu thudong yang sedang menempuh perjalanan spiritual.
Diketahui, foto dan video yang merekam rombongan biksu thudong tengah beristirahat di serambi masjid itu viral di media sosial. Merespons hal itu, pihak takmir mengatakan mereka memuliakan tamu yang datang.
Ketua Takmir Masjid Baiturrohmah, Fatkhulrohman (53) mengatakan, pihaknya tahu ada rombongan biksu thudong yang sedang menempuh perjalanan ke Candi Borobudur untuk mengikuti Waisak. Kemudian panitia thudong di Temanggung menyampaikan surat ke takmir masjid itu untuk meminta izin beristirahat di tengah perjalanan.
“Kami terus berembuk dengan takmir lain, diperbolehkan. Terus untuk menyambut tamu, mempersiapkan segalanya. Intinya hanya untuk istirahat, tapi kami yang merasa kedatangan ya tetap menyediakan minum dan snack secukupnya,” kata Fatkhulrohman saat ditemui detikJateng di rumahnya, Senin (20/5) kemarin.
Minuman yang disediakan ada kopi, dawet, soda maupun minuman suplemen lainnya. Minuman suplemen tersebut merupakan dari donatur. “Kalau minuman dari masjid, kopi, teh dan dawet,” tuturnya.
Sebelum meninggalkan masjid, para biksu thudong itu mengucapkan terima kasih dan juga mendoakan warga Bengkal.
“Mereka merasa bahagia, terharu terus berterima kasih, terus mendoakan masyarakat sini. Mendoakan dengan cara mereka, lha mungkin orang yang nggak tahu untuk ibadah yang salah persepsi. Intinya bukan ibadah, sana (biksu) mendoakan masyarakat Bengkal,” ujarnya.
“Setelah itu, pihak sini juga mendoakan, doa selamat yang dipimpin Pak Haji Wari. Kalau yang nggak tahu kan, ‘wah mosok masjid dienggo (dipakai) tempat ibadah orang Buddha’. Itu yang keliru (mereka hanya mendoakan),” sambungnya.
Fatkhulrohman menambahkan, warga setempat saat itu juga antusias menyambut kedatangan rombongan biksu thudong tersebut.
“Semua nggak (ngira), pas lihat antusias masyarakat, padahal tidak saya umumkan (di masjid) cukup pengurus masjid dan warga sekitar masjid. (Tahu viral) Tadi malam, pada WhatSapp ke saya, kok dadi viral kaya ngene (jadi viral seperti ini). Kalau yang pro kontra ya terserah, niatnya menjamu (tamu),” kata dia.
“Intinya saya ini menunjukkan kalau Islam seperti ini. Intinya saya itu, rahmatan lil alamin, Islam kayak gini nggak seperti yang dibayangkan orang. Ibadah bareng-bareng enggak, ini masalah toleransi saja,” imbuh Fatkhulrohman.
_______________
Artikel ini telah tayang di detikJateng
Simak Video “Viral Biksu Thudong Istirahat di Masjid Dalam Perjalanan Menuju Borobudur“
[Gambas:Video 20detik]
(wkn/wkn)