Rabu, Oktober 2

Jakarta

Rusia kehilangan banyak tank dalam perangnya melawan Ukraina. Akan tetapi Rusia tampaknya tidak masalah dengan hal itu. Apa alasannya?

Beberapa hari sebelum invasi Rusia pada bulan Februari 2022, pemimpin militer Ukraina melontarkan pesan tajam buat. “Kami siap menghadapi musuh, dan bukan dengan bunga, tapi dengan Stinger, Javelin, dan NLAW,” kata mereka.

Apa yang disebutkan itu adalah rudal canggih anti tank bantuan dari barat. Sejak awal perang, Ukraina memang telah menggunakan senjata semacam itu untuk menghancurkan tank Rusia. Belum lagi serangan drone yang terbukti efektif merusak tank.


Akibatnya, Rusia dilaporkan kehilangan ribuan tank. Namun demikian, mereka tampaknya tak terlalu terpengaruh dan terus mengirim mesin perang ini ke garis depan. Analis militer menilai Rusia bersedia menanggung kerugian tersebut demi mencapai tujuan lebih besar dan lebih mengutamakan kuantitas dibandingkan kualitas.

“Membangun kembali kerajaan di wilayah bekas Uni Soviet adalah tujuan Putin, dan hilangnya tank adalah harga yang bisa diterima Rusia,” kata Andrii Kharuk, sejarawan militer Ukraina, yang dikutip detikINET dari CBC.

International Institute for Strategic Studies (IISS) yakin bahwa Rusia telah kehilangan setidaknya 3.000 tank di Ukraina. Situs intelijen Oryx menyebutkan jumlahnya 2.850 tank pada akhir Februari.

Ternyata, Rusia menggunakan inventaris tank era Perang Dingin untuk mendapatkan tank pengganti. “Rusia memiliki banyak tank yang tersisa dari pengeluaran pertahanan yang berlebihan selama era Soviet,” kata Nick Reynolds, peneliti di Royal United Services Institute (RUSI).

Menurutnya, banyak tank dan kendaraan lapis baja yang hilang dalam invasi Rusia ke Ukraina berasal dari era tersebut dan telah diperbaharui. Para analis mengatakan ketergantungan Rusia pada mesin-mesin tua berarti kualitas tank yang dikirim ke Ukraina menurun seiring waktu.

Contohnya tank T-54 yang mulai dikembangkan tahun 1940an-dan juga tank T-55, sudah mulai digunakan di Ukraina. Model T-62 yang pertama kali diproduksi tahun 1960-an juga hadir di garis depan.

Sedangkan tank modern dan canggih Rusia seperti T-14 Armata tidak dikerahkan di medan laga Ukraina. T-14 jauh lebih canggih dan fungsional dibandingkan persenjataan tank Rusia yang sudah ada, namun terlalu mahal untuk dikerahkan di Ukraina. Itu dikatakan sendiri oleh Sergey Chemezov, direktur jenderal perusahaan pertahanan Rusia, Rostec.

Simak Video “Putin Sebut Kehadiran Pasukan Barat di Ukraina Picu Perang Dunia Ketiga
[Gambas:Video 20detik]

(fyk/rns)

Membagikan
Exit mobile version