Jumat, Oktober 18
Jakarta

Rusia dan China memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB yang disponsori Amerika Serikat mengenai gencatan senjata di Gaza. Resolusi itu dianggap ambigu dan bukan merupakan tuntutan langsung untuk menghentikan peperangan.

Moskow bahkan menuduh Washington memberikan “tontonan munafik” yang tidak menekan Israel.

Amerika Serikat, sekutu utama Israel yang telah memveto seruan gencatan senjata sebelumnya, mengajukan resolusi yang untuk pertama kalinya akan mendukung “pentingnya gencatan senjata segera dan berkelanjutan” dan mengutuk serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober.


Dilansir Al Arabiya dan AFP, Sabtu (23/3/2024), dalam voting DK PBB pada Jumat (22/3), Rusia dan China selaku anggota tetap, menggunakan hak veto mereka untuk menggagalkan rancangan resolusi usulan AS tersebut. Aljazair juga memberikan suara menolak dan Guyana abstain. Sebelas anggota Dewan Keamanan lainnya memberikan suara mendukung, termasuk anggota tetap Prancis dan Inggris.

Duta Besar Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzia, mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak melakukan apa pun untuk mengendalikan Israel. Dia mengejek Washington karena berbicara tentang gencatan senjata setelah “Gaza hampir terhapus dari muka bumi.”

“Kita telah menyaksikan tontonan munafik yang khas,” cetusnya.

“Produk Amerika ini sangat dipolitisasi, dengan satu-satunya tujuan untuk mempermainkan para pemilih dan memberikan mereka umpan dalam bentuk semacam penyebutan gencatan senjata di Gaza,” katanya.

Resolusi tersebut, ujarnya, akan “menjamin impunitas Israel, yang kejahatannya bahkan tidak dibahas dalam rancangan tersebut.”

Membagikan
Exit mobile version