Rabu, Juni 26


Jakarta

Rieke Diah Pitaloka yang merupakan selebritas sekaligus politisi ini kembali meluncurkan buku terbaru. Buku yang berjudul Ruang Doa ini berisi 20 sajak dalam dua bahasa. Ia menuangkan semua ini berangkat dari pengalaman membaca 20 surat di Al-Qur’an.

Perjalanan spiritual pemain sinetron Bajaj Bajuri ini bermula saat menunaikan ibadah haji beberapa tahun lalu. Ada beberapa peristiwa penting yang akhirnya dirangkum dalam buku ini.

“Ini sebenarnya waktu umrah tahun lalu terus haji, itu aja. Kadang dalam kondisi yang mumet saya segala macam, biasanya saya membaca Al-Qur’an. Nah membacanya itu agak lama, karena saya harus membaca terjemahannya,” ujar Rieke Diah Pitaloka di Ruang Baca Tebet, Jakarta Selatan, kemarin.


“Pas baca ayat-ayat itu, saya merasa ada peristiwa yang membuat saya sedih, saya marah, akhirnya kayak dikasih ketenangan dan melihat masalah itu jadi berbeda,” sambungnya.

Pengalaman yang dituangkan dalam bait puisi ini adalah Perempuan yang Mati di Muzdalifah. Ia menilai ada beberapa tata kelola haji yang seharusnya diperbaiki. Hal ini mengingat banyak jemaah Indonesia yang sudah renta dan meninggal dunia.

“Itu ketika perjalanan ketika di Arafah, di Mina ketika haji kemarin, bagaimana ada persoalan panas secara ekstrem, dan ada Covid, lalu banyak orang berhaji di tahun itu dan dari Indonesia banyak orang tua. Banyak orang tua yang meninggal. Tapi kan kita nggak bisa marah, walaupun sebenarnya saya marah,” paparnya.

Puisi bukanlah hal yang baru bagi Rieke Diah Pitaloka. Bahkan saat masuk ke TK, Rieke menjadi juara lomba deklamasi.

“Kalau orang tua kebanyakan membacakan dongeng ketika anaknya mau tidur, nah ibu saya membacakan puisi. Jadi sudah terbiasa. Terus waktu TK saya ikut lomba deklamasi, saya juara kedua dari dua peserta, serius. Itu jadi senang banget sama puisi,” kenang Rieke seraya tertawa.

Rieke memiliki harapan dengan diluncurkannya buku Ruang Doa ini.

“Setidaknya saya menjadi tidak berjarak dengan peristiwa yang terjadi dalam realitas kehidupan sehari-hari. Doa itu perjuangan kita, semua diawali, diakhiri dengan doa,” ucap Rieke Diah Pitaloka.

Simak Video “Di Rapat Paripurna, Rieke Diah Minta Pemerintah Batalkan Kebijakan Tapera
[Gambas:Video 20detik]
(wes/mau)

Membagikan
Exit mobile version