Rabu, November 13


Jakarta

Artis Roy Marten mengenang masa jaya. Ia mengaku pernah 14 kali bermain film dalam setahun.

Bayaran ayah Gading Marten kala itu pun tak main-main. Ia bahkan masuk dalam jajaran The Big Five yang dikenal sebagai artis berpenghasilan tinggi.

“Jadi saya punya ide ketika itu honor pemain paling top Rp 2 juta nggak bisa lebih, per film, per judul. Terus saya punya ide standarisasi honor gimana Rp 5 juta,” tuturnya dalam Obrolan Tiap Waktu yang dilihat di YouTube Trans7, Sabtu (9/11/2024).


Roy Marten mengatakan dari honornya bisa dengan mudah membeli beberapa rumah. Karena saat itu di tahun 80-an, hunian di kawasan mewah seperti Pondok Indah cuma Rp 30 juta.

“Itu rumah di Pulomas masih Rp 14 juta. Terus naik sampai (tahun) 82 itu Rp 40 jutaan. Rumah Pondok Indah masih Rp 30 juta waktu itu,” katanya.


Namun, kakek Gempita Nora Marten itu lebih memilih menghabiskan uangnya ke mobil. Ia mengaku pernah 32 kali ganti kendaraan dalam setahun.

“Kita kan dari kampung tiba-tiba populer, banyak duit, ya beli mobil. Pulang kampung beli lagi, ganti lagi, mau pamer saja. Ya kan anak muda dari kampung tiba-tiba populer, banyak duit, pasti mau pamer,” tuturnya.

Begitu tenar dulu, Roy Marten masih ingat betul perlakuan penggemar. Ia mengaku rumahnya kerap diserbu oleh mereka.

“Oh banyak, misalnya zaman dulu tuh rumah saya selalu didatangi puluhan orang, mereka nungguin sampai saya keluar. Saya sampai lewat belakang, karena susah banget memang terlalu banyak orang. Hampir tiap hari. Mereka minta macam-macam, ada yang minta rambut, potongan rambut, minta celana dalam, baju,” pungkasnya.

(mau/pus)

Membagikan
Exit mobile version