Jumat, Desember 27


Jakarta

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani mengungkap realisasi investasi menyentuh angka 76,45% dan berhasil menciptakan lebih dari 1,8 juta lapangan kerja baru sepanjang periode Januari-September 2024.

Hal itu ia ungkap dalam forum bertajuk Exclusive Dialogue: Mapping Indonesia Investment Trend 2025 di Singapura pada Jumat (6/12/2024). Adapun acara tersebut diinisiasi langsung oleh Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura.

Acara ini juga menjadi wadah untuk memaparkan peluang strategis di sektor energi hijau, hilirisasi komoditas, dan transformasi digital dengan total partisipan lebih dari 100 pelaku usaha dan pemangku kebijakan.


Dalam kesempatan itu, Rosan juga mengungkap potensi energi terbarukan sebesar 3.700 gigawatt, pentingnya kolaborasi internasional untuk mendukung ketahanan energi, pangan, serta hilirisasi komoditas strategis.

Hal itu ia anggap perlu disampaikan lantaran menjadi fokus strategis yang sekaligus jadi kekuatan Indonesia dari total 28 komoditas yang dikaji Pemerintah Indonesia. Untuk menunjang hal tersebut, Rosan menegaskan ihwal pentingnya sektor pendidikan.

“Pendidikan membuka potensi penuh sumber daya manusia Indonesia dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Fokus pada pengembangan sumber daya manusia adalah langkah vital dalam mewujudkan visi pembangunan berkelanjutan,” ujar Rosan dalam keterangan resminya, ditulis Minggu (8/12/2024).

Ia menuturkan, Indonesia sendiri memiliki cadangan nikel terbesar di dunia sebanyak 42% dari total global. Selain itu, RI juga menyimpan potensi rumput laut sebesar 28% dari potensi global.

Sejalan dengan hal tersebut, Rosan juga menyebut Indonesia memiliki posisi strategis untuk memimpin pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik dan industri berbasis kelautan.

Pemerintah Indonesia, tutur Rosan, optimis bahwa peningkatan kerjasama lintas sektor di tahun mendatang akan memperkuat realisasi proyek strategis dan menjaga keberlanjutan investasi ke depan.

Menurutnya, keunggulan komparatif ini diperkuat oleh rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 5% dalam beberapa tahun terakhir, menjadikan Indonesia salah satu negara dengan performa ekonomi yang unggul.

Meski demikian, Rosan menegaskan pemerintah juga mendorong tindakan cepat untuk memanfaatkan bonus demografi yang sedang berlangsung.

Sebagai informasi, data Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM mencatat total realisasi investasi Singapura di Indonesia sejak 2020 hingga September 2024 selalu menjadi kontributor Foreign Direct Investment (FDI) pertama, mencapai US$62,16 miliar.

Adapun investasi dari Singapura didominasi sektor Industri Logam, Bukan Industri Mesin dan Elektronik (23%); Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi (16%); Industri Makanan (9%); Perumahan, Industri, dan Perkantoran (8%); serta Industri Kertas dan Percetakan (7%).

Dorong Percepatan Ekonomi Hijau

Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura H.E. Suryopratomo menegaskan, pemerintah berkomitmen untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% selama masa pemerintahan baru.

Ia menuturkan, fokus utama pembangunan diarahkan pada transformasi ekonomi digital, percepatan ekonomi hijau, dan penguatan integrasi regional melalui kolaborasi internasional.

“Target ini bukan hanya sekadar tujuan, tetapi juga seruan untuk bertindak, membawa Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi di tengah dinamika global melalui langkah-langkah strategis yang mendorong kemajuan bangsa,” ungkap Suryopratomo.

(kil/kil)

Membagikan
Exit mobile version