Sabtu, Juli 6


Frankfurt

Cristiano Ronaldo menegaskan bahwa Piala Eropa 2024 adalah ajang Piala Eropa terakhirnya. Maka dari itu, ia punya motivasi besar tak mengecewakan penggemarnya.

Portugal harus bersusah payah untuk bisa lolos ke perempatfinal Piala Eropa 2024. Selecao das Quinas ke 8 besar usai menang 3-0 lewat adu penalti atas Slovenia di Waldstadion, Frankfurt, Selasa (2/7/2024) dini hari WIB.

Laga harus dituntaskan lewat adu penalti setelah duel berakhir imbang 0-0 selama 120 menit. Portugal sebenarnya punya peluang bikin gol kemenangan usai mendapatkan penalti menjelang akhir babak pertama tambahan waktu.


Namun eksekusi Cristiano Ronaldo gagal berbuah gol karena bola ditepis Jan Oblak. CR7 tampak sangat terpukul usai gagal penalti. Ia terlihat sampai menangis.

Ia mampu membalas kegagalan itu dengan bikin gol dari titik putih jadi penendang pertama Portugal di adu penalti. Penampilan apik kiper Portugal Diogo Costa yang menepis tiga penalti membawa pasukan Roberto Martinez ke 8 besar.

Pertandingan tadi bagi bak roller coaster untuk Ronaldo. Penyerang Al Nassr ini begitu emosional saat melawan Slovenia.

Ronaldo diambang menutup kiprahnya di Euro dengan begitu jika Portugal gagal lolos dengan penaltinya yang gagal berbuah gol. Hal itu tapi tak terjadi dengan Ronaldo masih akan unjuk gigi di Piala Eropa 2024.

Ronaldo sudah memastikan bahwa Piala Eropa 2024 adalah Piala Eropa terakhirnya. Mengingat kini usianya yang sudah menginjak 39 tahun.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa dirinya begitu emosional di laga melawan Slovenia bukan cuma karena ini adalah Piala Eropa terakhirnya. Ronaldo emosional karena

“Ini jelas merupakan Euro terakhir saya. Namun saya tergugah oleh hal itu, saya tergugah oleh segala sesuatu yang terkandung dalam sepak bola,” ujar Ronaldo dikutip dari Teleporte.

“Antusiasme yang saya miliki terhadap pertandingan ini, kegembiraan melihat para penggemar saya, dan keluarga saya, kasih sayang orang-orang terhadap saya. Ini bukan karena saya akan meninggalkan sepak bola, karena jika saya meninggalkannya, tak ada lagi yang bisa saya lakukan atau menangkan?”

“Ini tidak akan berakhir dengan satu poin lebih atau kurang satu poin. Membuat orang bahagia adalah hal yang paling memotivasi saya,” jelasnya.

(pur/aff)

Membagikan
Exit mobile version