Jakarta –
Sudah ada sejak tahun 1969, RM Pondok Djaja disebut sebagai rumah makan Padang tertua di Jakarta. Menunya merupakan gabungan kuliner Minang dan China.
Di kawasan Gambir, tepatnya di Jl. KH. Hasyim Ashari, Jakarta Pusat,ada rumah makan keluarga legendaris yang masih mempertahankan menu aslinya sejak 1969.
Dengan papan nama restoran menggunakan ejaan zaman dulu, RM Pondok Djaja kini menjadi salah satu rumah makan Padang tertua di Jakarta. Berbeda dengan rumah makan Padang pada umumnya, Pondok Djaja memiliki menu atau masakan yang menggabungkan antara kuliner Minang dan China.
Tempat makannya yang sederhana dan klasik, serta pilihan makanan yang beragam, membuat RM Pondok Djaja jadi pilihan tempat makan keluarga favorit di Jakarta.
Berikut kisah hingga aneka menu yang menjadi andalan RM Pondok Djaja.
1. Sudah Ada Sejak 1969
RM Padang Tertua di Jakarta Ini Punya Menu Peranakan Minang China Foto: detikFood
|
Menurut Pak Djunaidi, generasi kedua dari pemilik RM Pondok Djaja, menceritakan bahwa mendiang kedua orangtuanya yang membuka rumah makan ini di tahun 1969.
“Pondok Djaja ini dulu didirikan oleh kedua orangtua saya, saat itu umur saya masih 4-5 tahun ya. Pertama kali lokasinya itu di Jalan Krekor Bunder, Pasar Baru. Terus kami sempat pindah ke Jl. Hayam Wuruk, tak jauh dari sini. Kemudian kurang lebih sekitar 12 tahun lalu kami pindah ke lokasi ketiga di sini,” ungkap Pak Djunaidi ke detikFood (09/10).
Menu makanan di Pondok Djaja menggabungkan kuliner peranakan Minang dan China.
|
“Saya dan keluarga memang keturunan (Tionghoa/ China). Tapi orangtua dan kami itu lahir serta besar di Padang, dulu ibu saya sering masak dan mulai membuat masakan yang bisa dibilang Minang dengan sentuhan kuliner China,” lanjut Pak Djunaidi yang merupakan, anakbungsu dari empat bersaudara.
2. Menu Makanan Legendaris di Pondok Djaja
|
Dulu setiap menu makanan disajikan di atas meja layaknya restoran Padang lainnya. Tapi semenjak COVID-19, Pak Djunaidi dan keluarga memutuskan untuk tidak menyajikan makanan lagi. Jadi pengunjung yang ingin makan di sana, bisa langsung memilih menu makanan lewat display makanan yang tersedia di konter.
“Kalau menu makanannya itu variatif, setiap harinya kita menyajikan kurang lebih sekitar 30 jenis masakan. Itu semua pakai resep keluarga turun temurun sampai sekarang. Saya dan kakak-kakak saya juga belajar masak itu otodidak, karena dari kecil sudah bantu kedua orangtua untuk masak dan menyiapkan makanan di Pondok Djaja,” lanjutnya.
|
Salah satu menu yang menjadi ikon di Pondok Djaja ada ayam goreng kampungnya yang garing. Kemudian ada Ikan Tauco dan Tahu Tauco yang memakai gagrak Minang China, tak ketinggalan Rendang hingga Ayam Gulai, Gulai Otak, Dendeng,dan masih banyak lagi.
Menu Legendaris Lainnya di Pondok Djaja Ada di Halaman Selanjutnya!
Simak Video “Video: Kementan Optimis Pasokan Pangan di 2025 Cukup untuk Program Makan Bergizi“
[Gambas:Video 20detik]