Selasa, Juni 25


Lebak

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini meninjau kegiatan bakti sosial Kemensos di Kabupaten Lebak, Banten. Risma meminta pendamping penerima keluarga harapan (PKH) untuk mendata warga yang membutuhkan bantuan.

Mulanya Risma menghampiri satu per satu warga yang hadir dalam acara bakti sosial Kemensos di kantor Kecamatan Cipanas, Lebak, Banten, Jumat (14/6/2024). Satu per satu warga menyampaikan keluh kesah kepada Risma, mulai meminta alat bantu untuk disabilitas sampai bantuan modal usaha.

“Mau minta tolong bantu perekonomian buat sekolah anak,” kata salah seorang warga.


“Udah terima bansos belum,” tanya Risma.

“Belum,” timpal warga tersebut.

Risma kemudian meminta para pendamping PKH di sana terjun langsung mendata warga yang membutuhkan bantuan. Semua pendamping PKH diminta bergerak.

“Tolong saya minta teman-teman pendamping turun mendata, serahkan ke saya ya, saya tunggu besok. Didatakan disabilitas Stromme Syndrome, semua, tolong pendamping jalan ayo gerak, pendamping jalan,” kata Risma.

Risma mendorong pendamping PKH bergerak mendata. Dia mengatakan, kalau mau masuk surga, tidak boleh diam, harus bergerak melakukan pendataan.

“Mau masuk surga nggak? Kalau nggak mau masuk surga diam saja. Udah aku nanti yang masuk surga, kalian kalau nggak mau data. Tolong didata ayo,” imbuhnya.

Total anggaran Baksos Kemensos di Kecamatan Cipanas, Lebak, Banten, sebesar Rp 650.822.100,00.

Mensos Risma di Lebak, 14 Juni 2024. (Kadek Melda Luxiana/detikcom)

Bantuan Ternak Ayam Petelur

Sebelumnya, Risma memberikan bantuan ayam petelur saat mengunjungi Puskesmas Cadasari di Pandeglang, Banten. Risma memberikan bantuan ayam petelur kepada salah seorang warga yang suaminya mengalami gangguan jiwa.

Selain itu, bantuan ternak ayam petelur diberikan kepada kelompok tani di Kecamatan Cigadung. Bantuan ayam petelur untuk kelompok tani itu ditargetkan rampung pada 24 Juni 2024.

“Jadi kami kebetulan di sini punya kelompok tani, jadi kami warga Kampung Cigadung kalau bisa Ibu, untuk diberikan ayam petelur diusahakan di-acc di sini. Kebetulan kami punya kelompoknya,” kata salah satu perwakilan warga, Abdul Rohim di lokasi.

“Berapa kelompoknya?” tanya Risma.

“Kelompok ada 10 orang kurang lebih, bahkan lebih. Jadi kebetulan di sini banyak sekali pengangguran. Kalau bisa ayam, jadi kami bisa miara ayam itu,” jawab Rohim.

“Setuju aku,” timpal Risma.

(dek/dnu)

Membagikan
Exit mobile version