Senin, Maret 3

Jakarta

BigBox AI yang merupakan solusi digital berbasis AI dari Telkom Indonesia menunjukan kinerja yang positif. Bahkan pertumbuhan bisnis BigBox AI mencapai 400% sejak diluncurkan pada 2018 lalu.

CEO BigBox AI Agus Laksono mengatakan capaian tersebut tidak terlepas dari beragam layanan yang telah dihadirkan oleh BigBox, khususnya dalam bidang teknologi AI.

“Kita sudah mulai sejak 2018. Sampai tahun ini kita tumbuh hampir 400%. Ini penumbuhan bisnis yang kita rasakan,” kata Agus di acara AI Empowers Indonesia di Jakarta, Rabu (26/2/2025).


Dia mengatakan pertumbuhan tersebut didukung business to business (B2B) antara BigBox AI dengan sejumlah kementerian, lembaga, BUMN, hingga swasta. Secara angka, dia menjelaskan kementerian atau lembaga menyumbang 38%, pemerintah daerah kota dan kabupaten 32%, BUMN dan swasta 20%, serta 10% UMKM.

“Semuanya adalah corporate B2B. 38% ini kementerian dan lembaga, 32% pemerintah, provinsi, kota, dan kabupaten serta 20% BUMN dan swasta. Hanya 10% adalah UMKM yang terdiri dari rumah sakit dan sekolah,” jelasnya.

Dia menjelaskan pertumbuhan bisnis tersebut tidak terlepas dari sejumlah layanan yang dihadirkan oleh BigBox AI. Dia mengatakan BigBox AI mampu mengintegrasikan data dari berbagai sumber yang kemudian diolah kembali untuk menjadi suatu rekomendasi.

“Kita tahu ya, hari ini hampir semua perangkat (gadget) kita menghasilkan data. Handphone kita itu ada social media di dalamnya. Data dari social media, kemudian data internal, dan data-data dari pejabat publik dari website. Yaitu semua kita ambil menjadi sebuah integrasi data, menjadi satu data, pemerintah sering mengimbau bahwa salah satu kebijakan data yang dikeluarkan masyarakat antara satu departemen harus memiliki kesamaan,” jelasnya.

Menurutnya, keunggulan dari BigBox AI itu lah yang mendorong bisnis perusahaan terus mengalami pertumbuhan. Apalagi rekomendasi data yang diberikan oleh BigBox AI bisa menjadi referensi untuk menentukan keputusan suatu perusahaan.

“Nah itulah perlunya integrasi data. Data-data yang sudah terhimpun ini dari BigBox itu kita bisa menghadirkan satu data analitik dan insight. Jadi ada beberapa rekomendasi yang dihasilkan dari pengumpulan data yang banyak ini menjadi sebuah usulan referensi. Data analitik ini sering kita sampaikan dalam rupa dashboard setelah data dikumpulkan,” tuturnya.

Selain itu, dia mengatakan BigBox AI ke depannya bakal terus memperluas pasar mereka melalui produk SaaS (Software as a Service). Produk tersebut bakal menghadirkan teknologi AI yang lebih murah dan efisien, sehingga berbagai konsumen pun bisa dijangkau lebih luas lagi.

“Ya, SaaS pengembangan untuk lebih murah, lebih mudah, lebih sederhana, dan solusinya ini untuk lebih kalangan pribadi. Bisa kalangan kampus, bisa kalangan personal, wartawan, dan sebagainya,” tutupnya.

(anl/ega)

Membagikan
Exit mobile version