Minggu, Oktober 20


Jakarta

Wihara Ekayana Arama Indonesia Buddhist Centre, Jakarta menyelenggarakan perayaan Kathina 2568 TB/2024 pada Minggu (20/10/2024). Diperkirakan sebanyak 5 ribu umat Buddha dengan khidmat menghadiri dan mengikuti rangkaian acara yang penuh makna ini.

Perayaan Kathina ini dihadiri oleh 54 bikkhu dan bikkhuni anggota Sangha Agung Indonesia yang telah menyelesaikan masa vassa pada bulan bakti, di mana mereka berdiam diri untuk melatih diri, mendalami ajaran Buddha, dan memperdalam praktik spiritual selama tiga bulan.

Perayaan itu menjadi momen penting untuk menghormati dedikasi dan usaha mereka dalam menjalani ibadah tersebut. Selain itu, hal tersebut pun momentum umat Buddha untuk bersyukur atas pelajaran berharga yang telah diberikan oleh para bhikkhu dan bhikkhuni dalam mempererat ikatan komunitas dalam semangat kebersamaan dan saling mendukung.


Perayaan Kathina di Wihara Ekayana Arama pada Minggu (20/10/2024). (Amalia Novia Putri/detikcom)

Perayaan dimulai dengan prosesi pindapata sebagai simbol dukungan kepada anggota sangha. Lalu kegiatan Pujabhakti, yakni upacara doa bersama yang diisi dengan doa dan meditasi. Serta Sanghadana memberikan persembahan kepada para bikkhu dan bikkhuni untuk melestarikan ajaran Buddha dan memperkuat hubungan spiritual antara sangha dan umat Buddha.

“Makna perayaan kathina adalah wajib bagi umat Buddha melaksanakan kewajibannya memberikan dukungan pada anggota Sangha, yang harus didukung oleh umat yaitu makanan, pakaian, obat-obatan dan tempat tinggal karena kan para biksu dan biksuni tidak kerja mereka menyebarkan ajaran Buddha”, kata Ketua umum panitia Perayaan Kathina Upasaka Pandita Suanto Husada.

Melalui perayaan ini, umat Buddha diajak untuk memperkuat hubungan dengan Sangha untuk menjalin komunikasi yang baik, serta memperlihatkan rasa hormat dan kepedulian yang mendalam. Hal tersebut untuk menciptakan hubungan yang harmonis dan saling mendukung antara umat dan para anggota sangha.

“Bukan kathina saja, hubungan antara sangha dan umat sudah terjalin dengan sendiri nya, dengan adanya kathina sangat baik hubungannya,” ujar Suanto.

Adapun peran perayaan Kathina sangat penting dalam mempererat ajaran Buddha. Itu karena perayaan tersebut menyatukan umat dari berbagai kalangan, suku, dan budaya untuk merayakan dan mendalami kebaikan ajaran Buddha.

Perayaan Kathina di Wihara Ekayana Arama pada Minggu (20/10/2024). (Amalia Novia Putri/detikcom)

Keberagaman yang hadir dalam perayaan ini memperlihatkan betapa ajaran Buddha dapat menyebar luas melampaui perbedaan, sebagai tempat yang digunakan untuk melaksanakan kebaikan dan menyebarkan nilai-nilai ajaran Buddha serta menciptakan komunitas yang semakin kuat.

“Hal yang paling kuat umat nya ke Sangha dan itu hal yang paling membantu memperluaskan lagi dan menyebarkan lagi, seperti hal di Ekayana ini datang dengan karakter yang berbeda dari yang paling atas dan yang bawah dan dari berbagai suku budaya semua semua datang lingkup kecil ini, menjadi lebih luas dan besar karena Ekayana, seperti hadir banyak jemaat 5.000 memberikan kepada umat sebagai kami sanghanya dan dipergunakan untuk menyebarkan ajaran buddha,” kata Biksuni Bhadrasatyani Sthavira.

Di samping itu, perayaan Kathina juga memberikan kesempatan kepada 900 relawan (volunteer) untuk berkontribusi secara aktif sebagai wujud cinta kasih kepada sesama, di mana mereka saling bahu-membahu dalam membantu kelancaran Perayaan kathina.

Kehadiran dan dedikasi para relawan ini sangat penting, terutama di tengah perayaan yang dihadiri oleh 5.000 umat Buddha, menciptakan suasana kebersamaan dan solidaritas yang kuat. Para relawan penuh semangat dan ketulusan menjalankan tugasnya, memastikan setiap rangkaian acara berjalan lancar, serta menjadikan perayaan ini tidak hanya sebagai momen spiritual, tetapi juga sebagai contoh nyata dari nilai-nilai gotong royong dan kepedulian sosial yang tinggi.

(wkn/wkn)

Membagikan
Exit mobile version