![](https://i1.wp.com/awsimages.detik.net.id/api/wm/2025/02/07/wifi-6e-1_169.jpeg?wid=54&w=650&v=1&t=jpeg&w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jakarta –
Indonesia Technology Alliance (ITA) mengumumkan alokasi pita frekuensi 6 GHz untuk layanan WiFi. Langkah tersebut akan membuat Indonesia mengikuti tren global dalam penerapan WiFi 6E dan WiFi 7.
Dengan diizinkannya pemakaian frekuensi 6GHz untuk jaringan WiFi 6E dan WiFi 7, maka koneksi WiFi di Indonesia bisa lebih kencang, dengan catatan menggunakan perangkat yang mendukung standar tersebut.
Peresmian tersebut disaksikan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid dan Menteri BUMN Erik Thohir. Selain itu, perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam ITA pun menjadi saksi sejarah.
Dalam sambutannya, Meutya mengatakan, komitmen Indonesia untuk memperluas konektivitas, mendorong inovasi, dan menempatkan Indonesia di garis depan transformasi digital global.
“Langkah in bukan hanya tentang internet yang lebih cepat, tetapi juga tentang mengubah cara kita bekerja, belajar, dan cara kita berinovasi. Bagi kami, WiFi 6E bukan pertanyaan tentang apakah, tetapi kapan. Ini adalah standar global dan dengan mengadopsinya, Indonesia mengambil langkah signifikan ke panggung global,” ujar Meutya di Jakarta, Jumat (7/2/2025).
Melalui kerja sama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dan ITA ini ke depannya akan secara aktif mendorong percepatan adopsi teknologi masa depan yang aman dan efisiensi.
Inisiatif tersebut mencakup upayamemastikan adopsi merata WiFi 6E untuk meningkatkan akses internet bagi seluruh masyarakat Indonesia, mendorong industri untuk berkolaborasi dalam mengembangkan use case inovatif untuk WiFi 6E dan WiFi 7, dan mengadvokasi pengelolaan spektrum yang bertanggung jawab dengan menyeimbangkan kebutuhan industri dan kepentingan publik.
“Mengapa kita perlu bertindak begitu cepat? Karena kemajuan digital tidak menunggu siapa, dan waktu adalah yang terpenting. Kita tidak bisa menunggu, dan kita harus melakukannya hari ini. Jadi, hari ini kita mengambil langkah besar dalam misi tersebut dengan resmi mengadopsi teknologi WiFi 7 yang didukung oleh band 6 GHz yang sepenuhnya dibuka,” jelasnya.
Indonesia resmi mengalokasi penggunaan pita frekuensi 6 GHz untuk layanan WiFi 6E dan WiFi 7. Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET
|
Adapun, ITA berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan pemerintah, pelaku industri, dan inovator teknologi guna memastikan Indonesia tetap menjadi pemimpin dalam konektivitas digital.
ITA meyakini bahwa visi ini sejalan dengan perjalanan Indonesia menuju masa depan digital yang lebih inklusif. Dengan semakin luasnya akses terhadap konektivitas berkecepatan tinggi dan berkeadilan, ITA mengundang para pelaku bisnis, peneliti, serta penggiat teknologi untuk bersama-sama membangun ekosistem digital yang maju dan berdampak bagi seluruh masyarakat Indonesia.
(agt/fay)