Kamis, November 14


Jakarta

Media sosial Inggris tengah dihebohkan berita tiramisu Rp 3,6 juta di sebuah restoran. Bukan hanya soal harga, melainkan bahan yang dipakai juga menjadi sorotan.

Tiramisu jadi dessert favorit banyak orang. Dessert khas Italia ini telah menyebar luas ke berbagai negara dan dijual di banyak tempat, mulai dari restoran kelas atas hingga jajanan kaki lima.

Tentunya, harga dan kualitas akan jauh berbeda. Biasanya restoran kelas atas menawarkan tiramisu klasik dengan harga mahal karena pakai bahan premium. Mereka bahkan tidak takut memasang harga mulai dari ratusan ribu sampai jutaan rupiah.


Bagi sebagian pelanggan, harga dessert mahal ini bukan menjadi masalah. Namun, bagaimana jika bahan, ukuran, hingga rasa yang ditawarkan tidak sepadan?

Belum lama ini, tiramisu yang ditawarkan di restoran tengah menjadi sorotan. Tiramisu tersebut mulai disorot ketika influencer lifestyle di Inggris yang dikenal sebagai ‘ANGELLBOYS’ @angelllboys (09/10/2024) mengunggah video saat dia makan di restoran yang tidak disebutkan namanya.

Influencer tersebut menulis di keterangan video yang berbunyi, “Ketika kamu akhirnya mencoba £360 (Rp 7,2 juta) tiramisu populer (£180 (Rp 3,6 juta) per orang).”

Dalam unggahan video di Instagramnya, terlihat seorang chef menyiapkan dessert tersebut dari awal. Mulai dari meletakkan biskuit ladyfingers di bagian paling bawah, lalu menyiram kopi dan cokelat di atasnya, melapisinya dengan cream mascarpone, dan mengulanginya lagi sampai terbentuk dua lapisan.

Chef di restoran menyiapkan tiramisu mahal ke pelanggan. Foto: Instagram @angelllboys

Meskipun tiramisunya terkenal enak dan mahal, tetapi proses penyajian tiramisu itu mengundang kritik dari banyak orang. Kolom komentar dibanjiri netizen yang merasa bahwa pembuatan tiramisu tidak sesederhana seperti yang dilakukan oleh chef restoran itu. Membutuhkan waktu berjam-jam untuk menciptakan hidangan tiramisu yang lezat.

Menurut salah satu netizen, pembuatan tiramisu umumnya membutuhkan waktu minimal 4 sampai 6 jam agar rasanya sempurna. Bahkan, idealnya yaitu ditunggu selama 24 jam.

“Itu hanya menciptakan kekacauan yang tidak terasa,” jelas netizen tersebut.

Bahan yang dipakai serta proses penyajiannya menjadi sorotan banyak orang. Foto: Instagram @angelllboys

Netizen lain juga setuju jika tiramisu akan lebih baik disajikan setelah didiamkan semalaman. Hal ini membantu semua rasa di dalamnya tercampur dengan baik, sehingga mereka yang mencoba pun akan mendapat pengalaman makan luar biasa.

“Bukankah seharusnya tiramisu direndam dan dibiarkan dulu semalaman?” ujar netizen lain.

Netizen pemilik akun @enrava_ juga memberikan penjelasan cukup lengkap terkait tiramisu. Meskipun dessert ini tampak sederhana, tetapi ada bahan-bahan yang perlu diperhatikan.

Menurut Enrava, biskuitnya tidak boleh pakai pavesini yaitu kue yang mirip ladyfingers. Namun, tiramisu harus dibuat menggunakan savoiardi atau lady fingers asli yang dibuat dari adonan bolu atau sponge cake.

Kedua, Enrava menjelaskan bahwa tiramisu lebih baik disajikan setelah semalaman didinginkan agar semua rasa di dalamnya menyatu. Enrava juga menyoroti proporsi bahan yang digunakan oleh restoran tersebut salah, karena terlalu banyak krim dan sedikit biskuit.

(Gambar hanya ilustrasi) Netizen menganggap proses pembuatan tiramisu mahal di restoran ini tidak benar. Foto: Instagram @angelllboys

Terakhir, ia juga merasa harganya bisa lebih murah, kurang dari 10 euro (Rp 167.000). Porsinya juga tidak seharusnya kecil, tetapi bisa disajikan dalam satu nampan (tray) besar.

Lebih lanjut ada juga netizen yang merasa bahwa itu bukanlah tiramisu, melainkan hanya biskuit ladyfingers yang direndam dalam krim dan sirup kopi.

Unggahan ANGELLBOYS memang menarik perhatian banyak orang, tetapi lebih banyak netizen yang memberi kritik negatif daripada positif terhadap dessert tersebut. Influencer ini juga tutup mulut, tidak menanggapi komentar pedas dari netizen terkait tiramisu yang ia makan di restoran itu.

(aqr/adr)

Membagikan
Exit mobile version