Minggu, Januari 5


Jakarta

Sebuah kehebohan terjadi gegara laporan pelanggan yang datang ke hotel. Ia yang memesan teh dan kue, mengaku diusir untuk duduk dan makan di area restoran.

Seringkali hotel dan restoran tak hanya menjadi tempat menginap dan bersantai saja. Apalagi jika memiliki bangunan legendaris yang usianya sudah menyentuh ratusan tahun.

Nilai historis yang terkurung di dalam bangunannya juga tak gagal dalam menyedot perhatian pengunjung. Wisata sejarah hingga museum mengelilingi hotel dan restoran tua juga banyak peminatnya.


Seperti seorang wanita yang tergiur dengan perjalanan bersejarah ke sebuah hotel tua dan memasuki museumnya. Namun di penghujung perjalanan ia mengaku mendapat perlakuan yang tak nyaman.

Ikut tur sejarah di sebuah hotel, pengunjung ini merasa tak diperlakukan dengan baik. Foto: SCMP

Melansir South China Morning Post (28/12) seorang wanita mendaftarkan dirinya untuk perjalanan mengeksplorasi sebuah hotel. Jejak sejarah hotel tersebut yang pernah dijadikan tempat menginap Letnan dari Amerika Serikat hingga Charlie Chaplin begitu menarik baginya.

Ditambah lagi bangunan hotel ini menjadi saksi bisu atas berlangsungnya Perang Dunia II. Tak hanya wisata sejarah tetapi paket berkeliling seharga Rp 658.000 itu termasuk dengan makanan dan minuman yang disajikan oleh pihak restoran hotel.

Pada akhir sesi pemandu wisata hanya memberikan sepotong kue dan segelas kopi dengan penyajian untuk dibawa pulang. Tetapi ketika ingin duduk di restoran atau sudut kafenya, ia tak diijinkan. Ia diarahkan untuk keluar dan langsung meninggalkan hotel tersebut.

“Mereka benar-benar hanya memberikan tur singkat dan memberikanku sepotong kue dan kopi. Apakah aku benar-benar membayar untuk direndahkan?” tanya pengunjung tersebut kebingungan.

Ia tak diperkenankan duduk di restoran untuk menyantap sepaket kue dan kopi dari turnya. Foto: SCMP

Padahal hotel tersebut juga sedang viral gegara muncul dalam sebuah serial televisi berjudul Blossoms Shanghai. Lebih lanjut ia menyebutkan untuk mendapat kesempatan tur, ia telah menunggu selama satu tahun karena paket turnya selalu penuh.

Unggahan keluh kesah tersebut kemudian viral di media sosial. Banyak netizen yang tak menyangka dengan perlakuan pemandu wisata di hotel yang terkenal tersebut.

“Dengan harga Rp 658.000 seharusnya aku sudah bisa makan nyaman kalau mengajak keluarga ke restoran,” balas seorang netizen.

“Padahal setauku tiket berkunjung ke museum di sana hanya Rp 132.000 per orang,” timpal netizen lainnya.

(dfl/odi)

Membagikan
Exit mobile version