Jakarta –
Restoran steak bintang lima ini merugi besar. Karena salah satu koleksi daging tomahawknya seharga ratusan juta rupiah dicuri.
Salah satu restoran steak yang terkenal mewah dan mahal di Portsmouth, Inggris baru saja membagikan kasus pencurian yang terjadi di restoran mereka.
Dilansir dari DailyMailUK (28/10), restoran steak yang sering disebut sebagai saingan resto Salt Bae ini baru saja mengalami kerugian sekitar £5,000 (Rp 102 juta). Setelah salah satu koleksi daging mahal mereka jenis Tomahawk digasak pencuri.
“Penting! Kami membutuhkan kalian. Daging di restoran kami baru saja dicuri yang nilainya mencapai £5,000. Tolong bagikan ini sebanyak-banyaknya agar pencuri tidak bisa menjual dagingnya,” tulis akun resmi resto ini di Facebook.
Resto Ini Rugi Setelah Daging Tomahawk Seharga Rp 102 Juta Dicuri Foto: Site News
|
“Ini adalah koleksi daging Tomahawk kami yang tidak bisa ditemukan di manapun. Jadi kalau kalian lihat daging seperti ini, itu berarti curian dari resto kami. Daging-daging yang dicuri ini merupakan stok untuk Natal dan sudah banyak dipesan oleh pelanggan,” lanjut akun Relentless.
Di unggahan terbarunya, resto Relentless tetap membuka restoran mereka. Mereka tak mau pencuri tersebut menghancurkan bisnis mereka. Pihak resto berterima kasih ke pemasok daging yang mau mengirim ulang daging-daging tersebut agar restoran ini tetap beroperasi.
Tomahawk yang dicuri memang merupakan salah satu menu utama di Relentless. Menu tomahawk ini seporsinya dihargai £55 (Rp 1,1 juta).
|
Setelah kasus pencurian daging senilai ratusan juta rupiah ini viral, akhirnya pihak kepolisian setempat menangkap wanita berusia 44 tahun yang dicurigai melakukan aksi pencurian tersebut.
Menanggapi hal ini banyak orang yang menyebut bahwa pencurinya pasti orang dalam yang bekerja di resto tersebut. Karena pencuri sudah tahu letak di mana daging itu disimpan, berapa harganya sampai menghindari kamera CCTV yang ada.
Sampai sekarang kasus pencurian daging steak ini masih bergulir. Pihak kepolisian terus menyelidiki bukti hingga laporan yang diterima terkait kasus ini.
(sob/odi)