Senin, Februari 3


Jakarta

Bukan rahasia lagi kalau Yamaha mengembangkan mesin V4. Bahkan rencana itu bisa lebih cepat jadi kenyataan.

Selepas Suzuki cabut dari MotoGP, cuma Yamaha yang menggunakan mesin empat silinder segaris. Para rivalnya yang kini berada di urutan terdepan sudah menggunakan mesin V4.

Yamaha seolah tertinggal dari pengembangan motor. Namun pabrikan Iwata itu perlahan-lahan mulai mengejar jarak, mulai dari merekrut insinyur aerodinamika hingga menambah daftar rider penguji. Bahkan yang teranyar, mereka tidak menutup kemungkinan untuk pindah ke mesin V4.


Managing Director Yamaha Racing (YMR) Paolo Pavesio yang menggantikan Lin Jarvis mengungkap rencana mesin V4 itu juga berpotensi diturunkan saat balapan MotoGP berlangsung.

“Jika proyeknya cukup matang, kami akan menggunakannya untuk wildcard,” jelas Pavesio dikutip dari Motosan, Senin (3/2/2025).

“Kami tahu bahwa masa depan akan sangat berbeda, terutama dengan peraturan baru. Tetapi prioritas kami adalah beradaptasi dengan cepat dan tidak tertinggal,” tambah Pavesio,

Upaya beralih ke mesin V4 tidak semudah menyeduh mie instan. Buktinya Honda juga pakai mesin V4 tapi tertinggal dari Ducati, bahkan kesulitan untuk bersaing dengan KTM dan Aprilia.

Pergantian mesin Yamaha dari inline4 ke V4 sejalan dengan adanya regulasi baru pada tahun 2027 mendatang. Dengan adanya sisa waktu dua musim, Yamaha memiliki cukup kesempatan buat mengembangkan mesin V4 baru.

Direktur Teknik Yamaha Max Bartolini menegaskan keputusan Yamaha pindah dari mesin inline4 ke mesin V4 bukan karena mesin inline4 lemot. Alasan Yamaha mengganti format mesin dari inline4 ke V4, lebih karena saat ini tren mesin yang ada di MotoGP mayoritas menggunakan konfigurasi V4.

“Saya bisa mengatakan bahwa, kami (Yamaha) tidak memutuskan perubahan ini berdasarkan aspek performa mesin. Kami tahu betul keunggulan mesin inline4, masih ada banyak potensi pada mesin saat ini,” kata Bartolini dikutip dari GPOne.

(riar/rgr)

Membagikan
Exit mobile version