Rabu, Oktober 2


Jakarta

PT Honda Prospect Motor (HPM) membuka peluang untuk lokalisasi mobil hybrid. Honda masih mempelajari model apa yang bakal dirakit di Indonesia.

Honda bisa dibilang tertinggal dari kompatriotnya jika bicara mobil elektrifikasi di Indonesia. Khususnya soal produksi lokal.

Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy, mengatakan mobil hybrid sekarang dalam tahapan ekspansi, di dalamnya juga termasuk soal rencana produksi lokal.


“Sudah saatnya ke sana (produksi), elektrifikasi demand paling tinggi hybrid dibanding battery, ya. Jadi konsumen masih prefer hybrid dibandingkan EV,” kata Billy di Sunter, Jakarta Utara, belum lama ini.

Di sisi lain, seiring perkembangan, penjualan mobil elektrifikasi mulai diterima di Indonesia. Khususnya penjualan mobil hybrid, yang terus bertumbuh, bahkan angkanya mengalahkan penjualan mobil listrik.

Mobil hybrid makin beragam modelnya, dan harganya mepet-mepet dengan mobil internal combustion engine (ICE).

Menurut data Gaikindo, penjualan mobil hybrid secara wholesales mencapai 54.179 unit pada tahun lalu. Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2022 yang hanya mencapai 10.344 unit. Sementara hingga enam bulan pertama 2024, penjualannya sudah di angka 25.807 unit.

Salah satu syarat lokalisasi mobil hybrid adalah volume penjualan yang harus mencapai skala ekonomi. Sementara itu perlu tambahan investasi besar untuk mendirikan fasilitas perakitan.

SUV B Segment menjadi salah satu tulang punggung penjualan Honda di Indonesia. Banyak pemain di dalamnya, termasuk HR-V.

“Kalau mau ekspansi, itu diproduksi secara lokal, harusnya bisa (mencapai) dapat skala ekonomi. Bisa dilihat pasar yang gemuk,” kata Billy.

“Sekarang pasar yang gemuk SUV kan. SUV yang segmen apa, itu bisa dilihat lagi,” kata Billy.

Namun diketahui, Honda HR-V Hybrid belum dipasarkan di Indonesia. Honda baru menjual CR-V dan Accord dengan teknologi e:HEV. Adapun Step WGN baru diperkenalkan ke publik untuk menyasar segmen MPV.

“Kalau introduction baru nanti ekspansi seperti hybrid. Sudah sedan, Accord, SUV CR-V, lagi studi MPV yang market bisa gemuk, semoga demand-nya bagus. Baru ekspansi,” kata Billy.

Muncul kode yang diduga HR-V Hybrid

HR-V menjadi volume maker bagi Honda di Indonesia. Billy mengatakan kontribusi HR-V saat ini sekitar 16-18 persen dari total penjualan Honda.

Diberitakan detikOto sebelumnya, dalam laman Samsat DKI Jakarta, tertera dua kode baru yang didaftarkan, yakni RV58 CVT ZZ dan RV58 RS CVT ZZ. Diketahui kode RV itu merupakan kode body Honda HR-V.

Diduga dua kode baru ini menjadi salah satu geliat Honda bakal mengenalkan produk terbarunya di Tanah Air. Bocoran harga nilai jual kendaraan bermotor (NJKB) sebagai berikut;

  • RV58 CVT ZZ Rp 328 juta
  • RV58 RS CVT ZZ Rp 372 juta

Indikasi mobil hybrid itu juga terlihat dari kode ZZ yang tersemat pada model Hybrid yang sudah dijual di Indonesia, yakni Honda CR-V dan Accord. Keduanya masih didatangkan utuh atau CBU dari Thailand.

Namun Billy mengatakan pendaftaran ke Samsat itu tidak melulu bakal pasti dijual di Indonesia.

“Apa yang didaftarin belum tentu dikeluarkan. Dulu kita pernah daftarkan CR-V 2.0 Prestige, tapi nggak dikeluarin, nggak dijual,” kata Billy.

(riar/dry)

Membagikan
Exit mobile version