Sabtu, April 26


Jakarta

Diperkirakan sebanyak 200 unit mobil MG terbakar di lapangan penyimpanan stok (stockyard) di Filipina. Kebakaran itu melibatkan mobil hybrid dan mobil listrik MG. Bagaimana nasib baterai lithium-ion pada mobil tersebut?

Dikutip Top Gear Philippines, peristiwa kebakaran itu terjadi di First Industrial Township, Kawasan Ekonomi Khusus yang terletak di Kota Tanauan, Batangas, Filipina.

Adapun mobil MG yang terdampak antara lain MG3 Hybrid dan MG4 EV. Melalui pernyataan tertulisnya, MG menyatakan bahwa baterai pada mobil listrik dan mobil hybrid tersebut tetap aman tak terbakar atau meledak.


“Beberapa unit MG yang terdampak dalam insiden, khususnya model MG3 Hybrid dan MG4 EV, dilengkapi dengan baterai lithium ion. Meskipun terkena panas yang tinggi, baterainya tetap stabil dan tidak terbakar, yang menggarisbawahi keefektifan sistem keselamatan bawaan MG,” kata MG dalam pernyataan tertulis.

Menurut laporan, kebakaran bermula di tempat penyimpanan sebuah pabrik manufaktur. Api dengan cepat menyebar ke ruang terbuka, tempat sedikitnya 1.000 mobil disimpan.

Kebakaran diduga bermula dari salah satu pabrik yang memproduksi makanan olahan dan minyak goreng. Biro Perlindungan Kebakaran menduga bahwa bahan kimia ‘Spent Bleaching Earth’ dan iklim yang lebih panas dari biasanya kemungkinan memicu kebakaran. Bahan kimia SBE dibuat dari pengolahan dan penyulingan minyak nabati.

MG mengatakan, kebakaran ini tidak mempengaruhi rantai pasokan ke konsumen. Diketahui, lapangan penyimpanan stok atau stockyard mobil ini biasanya digunakan untuk transit kendaraan sebelum diangkut ke dealer dan showroom.

“Mengingat kecakapan rantai pasokan global SAIC Motor, MG Filipina meyakinkan pelanggannya bahwa semua kendaraan MG akan terus tersedia di semua dealer kami di seluruh negeri,” kata MG.

(rgr/dry)

Membagikan
Exit mobile version