![](https://i0.wp.com/awsimages.detik.net.id/api/wm/2024/10/10/penjualan-mobil-nasional-lesu-di-september-2024-6_169.jpeg?wid=54&w=650&v=1&t=jpeg&w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jakarta –
Industri otomotif Indonesia dinilai masih menjanjikan. Rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia masih jauh di bawah negara-negara tetangga.
Penjualan mobil di Indonesia pada 2024 menurun jika dibandingkan dengan penjualan mobil pada 2023. Berdasarkan data penjualan mobil yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, penjualan mobil pada 2024 mencapai 865.753 unit mobil. Angka ini menurun jika dibandingkan dengan total penjualan mobil pada 2023 yakni 1.005.802 unit mobil.
Penjualan mobil yang hanya sekitar 1 juta unit per tahun bahkan di bawahnya ini membuat rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia masih rendah. Menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, rasio kepemilikan mobil di Indonesia masih sangat-sangat rendah.
“Saya harus sampaikan sangat-sangat rendah. Artinya room to grow-nya, potensinya, sangat-sangat-sangat besar. Belum lagi kalau kita bicara mengenai jumlah penduduk Indonesia dan proyeksi kekuatan ekonomi Indonesia ke depan yang pada gilirannya akan menciptakan kekuatan pasar yang luar biasa,” ucap Agus dalam pidatonya di Opening Ceremony IIMS 2025 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/2/2025).
Dalam datanya, lanjut Agus, rasio kepemilikan kendaraan bermotor di Malaysia mencapai 490 unit per 1.000 orang. Kemudian di Thailand dengan penduduk 100-an juta mencapai 275 unit per 1.000 orang.
“Di Singapura (rasio kepemilikan kendaraan) 211 unit per 1.000 orang, Korea Selatan 530 unit per 1.000 orang, Jepang 670 unit per 1.000 orang, Australia 776 unit per 1.000 orang. Indonesia, rasio kepemilikan kendaraan bermotor mobil 99 unit per 1.000 orang. Bapak ibu para investor, masih banyak ruang untuk tumbuh di Indonesia,” ucapnya.
Pemerintah menyambut baik kehadiran merek-merek baru. Namun, Agus berharap, merek baru yang bermain di industri otomotif Indonesia jangan hanya impor kendaraan, melainkan juga memproduksi mobil di dalam negeri.
(rgr/dry)