Rabu, Maret 12


Jakarta

Ustaz Riza Muhammad meminta Indri Giana menerima tinggal satu rumah dengan ibu mertua, Nurnaningsih. Nurnaningsih saat ini mengalami stroke dan hanya bisa beraktivitas dengan kursi roda.

“Alhamdulillah sehat. Sudah lima tahun stroke,” kata Nurnaningsih saat menjadi bintang tamu FYP Trans 7, Jumat (7/3), dilihat dari channel YouTube Official Trans7, Minggu (9/3/2025).

Ibunda menceritakan ketika harus berjualan untuk menghidupi ketiga anaknya sebagai single parent. Ustaz Riza Muhammad adalah anak keduanya.


Nurnaningsih mengatakan saat ini semua keinginannya sudah terpenuhi. Dia bahagia mempunyai 9 cucu.

“Nggak ada (keinginan yang belum terpenuhi), sudah semua. Sudah ada. Cucu sudah ada. Punya menantu kayak Indri yang saliha, alhamdulillah,” ungkap ibunda Ustaz Riza Muhammad.

“Ada lagi Bu yang belum? Anak saya baru empat,” timpal Ustaz Riza Muhammad.

Mendengar ucapan Ustaz Riza Muhammad, Nurnaningsih lebih mendengarkan Indri Giana yang mau istirahat dulu.

“Jangan, cukup. Kasihan (Indri). Kalau cowok kepengin anak 5, 9, 10, tapi bagi ibu kasihan itu capek (istri). Jangan, cukup sudah empat, dua cewek, dua cowok, sudah cukup. Kasihan istrinya menyusui lelah,” tegas ibunda.

Ustaz Riza Muhammad membawa ibunda tinggal bersama dengan Indri Giana dalam satu rumah. Sudah 11 tahun sejak awal pernikahan, Indri Giana, ibu mertua, dan Ustaz Riza Muhammad melewati suka duka bersama.

Indri Giana pun tak keberatan harus tinggal bersama mertua. Dirinya memahami karena pernah merasa kehilangan.

“Nggak keberatan, karena ibu juga ibuku sendiri. Hidupnya sama suami aku. Aku juga sudah pernah merasakan kehilangan, jadi tahu posisinya bagaimana,” kata Indri Giana.

Ustaz Riza Muhammad pun mengingankan pentingnya memanfaatkan bersama saat orang tua masih ada. Waktu bersama dengan orang tua juga harus dijaga dengan baik karena semua pasti akan ada batas akhirnya.

“Waktu ini tidak pernah terulang kembali, saat bersama orang tua itu ada batasnya, saat sama orang tua itu ada waktunya. Makanya sebagai seorang anak selama ada orang tua, tolong waktu itu jaga dengan baik. Selama ada orang tuanya tolong waktu itu jaga dengan baik karena waktu itu terbatas,” tuturnya.

“Suatu saat nanti ketika kafan menyelimutinya, suatu saat nanti mengantarkan jasad orang tua ke kuburnya, baru terasa betapa hidup ini terbuang sia-sia. Selama ada orang tua, waktu kita kurang. Makanya saya bilang sama istri kita tetap serumah ya, aku, kamu ibu aku. Aku ibu tak bisa dipisahkan, ibarat aku kamu,” tegas Ustaz Riza Muhammad.

(pus/mau)

Membagikan
Exit mobile version