Sabtu, Oktober 19


Jakarta

Indonesia Heritage Agency (IHA) mendapatkan penghargaan dalam kategori Pemberdayaan dan Pelayanan Masyarakat yang diberikan oleh detikcom.

Anugerah Lembaga Penggerak Museum dan Cagar Budaya berhasil IHA dapatkan dalam kegiatan detikcom Awards yang diselenggarakan di Hotel Westin, Jakarta. Kepala Indonesia Heritage Agency, Ahmad Mahendra, menyampaikan upaya yang dilakukan pihaknya seraya merubah mindset masyarakat terhadap museum dan cagar budaya.

Ia melanjutkan bahwa museum bukan hanya jadi medium edukasi saja. Tetapi bisa dinikmati oleh masyarakat sebagai sarana hiburan juga ruang untuk generasi muda.


“Berubahnya mindset dan pelayanan-pelayanan baik untuk museum-museum kita sehingga betul-betul bisa dinikmati tidak hanya untuk tempat edukasi. Tapi juga tempat nyaman, menyenangkan, bahkan bisa untuk entertainment kemudian (tempat) nongkrong anak-anak muda,” ungkap dia, Kamis (17/10/2024)

Ahmad mengatakan dengan diraihnya penghargaan tersebut menjadi pelecut bagi pihaknya untuk terus bertransformasi untuk mengembangkan museum-museum di Indonesia.

Sebagai informasi, Museum Indonesia yang menjadi salah satu museum di bawah naungan IHA baru saja kembali dibuka pada bulan ini. Pihaknya melihat begitu tingginya antusias masyarakat untuk berkunjung ke Museum Indonesia.

Namun hal ini tak membuat pihaknya lantas berpuas diri, Ahmad menyebut masih banyak pekerjaan rumah yang akan terus pihaknya selesaikan guna menciptakan pelayanan yang baik.

“Seperti Museum Nasional kami yang kemarin baru buka dan sekarang banyak dinikmati, banyak perubahan-perubahan wajah baru, tentu kita terus narasikan akan masih kita kuatkan sampai 3 tahun gitu ya. Kemudian belum museum-museum lain yang di asetnya Kemendikbud masih ada 18 museum dan 34 cagar budaya,” sebutnya.

Kepala Indonesia Heritage Agency, Ahmad Mahendra Foto: Muhammad Lugas Pribady/detikTravel

“Jadi itu PR kita masih banyak, sehingga langkah berikutnya masih memastikan bahwa Indonesia Heritage Agency itu semakin membuat wajah-wajah baru di museum kita. Sehingga bisa dinikmati untuk seluruh masyarakat Indonesia,” lanjut Ahmad.

Untuk bisa selaras dengan transformasi yang dilakukan, Ahmad terus mengupayakan untuk membuat tata kelola yang baik.

“Seperti tagline kami yang reimagination, selain kita reprogramming yang soal program, kemudian narasi, tata pamer kami juga kemudian re-designing soal fisiknya, sedang langsung juga. Kemudian terakhir ada soal tata kelola, soal peningkatan pelayanan itu kan soal SDM, soal tata kelola peningkatan kualitas pelayanan, ini yang terus kita tingkatkan biar selalu relevan dengan kondisi masa kini dan masa depan,” ujar Ahmad.

Semua perubahan yang saat ini pihaknya lakukan ke depannya agar citra museum bisa menjadi sarana edukasi, inspirasi, dan juga bisa dinikmati sebagai sarana hiburan masyarakat.

(upd/wsw)

Membagikan
Exit mobile version