Selasa, Maret 4

Jakarta

Bill Gates menilai sebagian besar kesuksesannya berasal dari cara orang tuanya membesarkannya. Ayahnya, William Gates Sr., sangat percaya filosofi pengasuhan yang disebut ‘cinta dan logika’. Sang ayah menetapkan batasan jelas untuk anak-anak dan menegakkannya dengan tenang disertai empati.

“Jelas bagi saya dunia adalah tempat yang berada di bawah kendalinya,” kata Gates. Ayahnya selalu berusaha tetap tenang dan selalu dapat diprediksi, bahkan ketika anak-anaknya bandel.

“Dia tidak pernah panik. Dia tidak pernah harus menunjukkan emosi atau menggunakan emosi terhadap saya, bahkan ketika saya bersikap sangat keras kepala,” imbuhnya yang dikutip detikINET dari CNBC.


Gates adalah anak yang bikin frustrasi. Ia berselisih dengan ibunya, menolak meninggalkan kamar di mana ia menghabiskan berjam-jam membaca buku, bahkan membentak jika ibunya coba memancingnya keluar.

Orang tuanya khawatir tentang kesulitannya di sekolah, di mana ia sering tak tertarik mengerjakan tugas. Gates menyebabkan begitu banyak kekacauan sehingga mereka membawanya ke terapis.

Daripada bereaksi berlebihan dengan meninggikan suara atau memberi hukuman keras, ayah Gates selalu menggunakan akal sehat, perhatian, dan ketenangan. Gates Sr. percaya pada aturan yang jelas dan menegakkannya dengan cara yang dapat diprediksi.

Itu merupakan inti dari filosofi Cinta dan Logika yang pertama kali dipopulerkan tahun 1970-an oleh Foster Cline, psikiater anak, dan Jim Fay, seorang pendidik. Bagi Gates Sr., itu sering kali berarti pulang dari pekerjaannya sebagai pengacara dan dengan tenang meredakan konflik apa pun yang muncul antara Gates dan ibunya.

Seiring waktu, pengaruh ayahnya yang menenangkan membantu Gates mengendalikan ledakan emosinya dengan lebih baik. Sang ibu Mary Gates cenderung lebih bersemangat dan membantu membentuk motivasi putranya untuk berhasil.

“Ada sesuatu tentang hubungan saya dengan ibu yang membuat saya sangat ingin berhasil sehingga tidak akan ada pertanyaan tentang kekecewaan,” kata Gates.

Dia juga memuji orang tuanya karena berpikiran terbuka menghadapi anak yang sulit. Mereka memberi kebebasan mengeksplorasi minat dan keingintahuan, termasuk menghabiskan waktu di kamar untuk membaca atau pergi mendaki dengan teman. Mereka selalu mendorong keingintahuannya dan menghormati minatnya.

“Itu cara yang sangat menakjubkan bahwa mereka menghadapi apa pun kecenderungan alami saya dan benar-benar mendorongnya maju,” katanya. Bill Gates pun kemudian mengadopsi filosofi ayahnya ketika dia dan istrinya Melinda memiliki tiga anak.

(fyk/fyk)

Membagikan
Exit mobile version