Rabu, April 9


Jakarta

Di Murmansk, kota terbesar di utara lingkaran Arktik, Presiden Vladimir Putin bersumpah untuk memperkuat kepemimpinan global Rusia di Arktik. Ia juga memperingatkan bahwa persaingan geopolitik di wilayah tersebut semakin meningkat.

Contoh pertama yang ia berikan adalah ide Donald Trump untuk mengakuisisi Greenland. Namun, tak ada kritik dari pemimpin Kremlin itu terhadap mitranya dari AS.

Dan itu menunjukkan bahwa Gedung Putih dan Kremlin sedang berusaha membangun kembali hubungan mereka.


“Singkatnya, rencana Amerika terkait Greenland sangat serius,” kata Presiden Putin dalam pidatonya di Forum Arktik Rusia di Murmansk, dikutip dari BBC, Kamis (3/4/2025).

“Rencana-rencana ini memiliki akar sejarah yang dalam. Dan jelas bahwa AS akan terus secara sistematis mengejar kepentingan geo-strategis, militer-politik, dan ekonominya di Arktik,” imbuh dia.

“Mengenai Greenland, ini adalah masalah dua negara tertentu. Tidak ada hubungannya dengan kami,” terang dia.

Demikian kata presiden yang telah melancarkan invasi besar-besaran ke negara tetangga yang berdaulat dan mengklaim telah mencaplok sebagian besar wilayah Ukraina.

Ketika Joe Biden masih menjabat di Gedung Putih, Moskow dan Washington sangat vokal dalam mengkritik satu sama lain. Betapa banyak hal telah berubah.

Saat ini, Rusia sedang mempromosikan gagasan kerja sama ekonomi dengan Amerika Serikat di wilayah Arktik yang kaya akan sumber daya alam.

“Kami terbuka untuk mempertimbangkan berbagai peluang investasi yang dapat kami lakukan bersama dengan AS, di sektor-sektor tertentu yang disetujui oleh pemerintah Rusia,” kata Kirill Dmitriev, utusan Presiden Putin untuk investasi asing dan kerja sama ekonomi.

Dmitriev, yang juga kepala eksekutif Dana Investasi Langsung Rusia, telah melakukan pembicaraan dengan para pejabat AS.

“Kami terbuka untuk kerja sama investasi di Arktik. Itu bisa di bidang logistik, atau bidang-bidang lain yang bermanfaat bagi Rusia dan AS,” tambah Dmitriev.

“Namun, sebelum kesepakatan bisa dilakukan, perang di Ukraina harus diakhiri,” saran saya.

“Banyak orang di Barat menuduh Rusia menyeret kakinya, tidak menunjukkan kompromi atau konsesi, dan hanya memberikan syarat-syarat,” imbuh dia.

“Saya fokus pada ekonomi dan investasi, jadi saya tidak mengomentari isu-isu politik,” jawab Dmitriev.

“Satu-satunya hal yang bisa saya katakan adalah kami memiliki dialog yang sangat baik, dan saya pikir sangat penting bagi AS untuk mencoba memahami posisi Rusia,” tambah dia.

(msl/fem)

Membagikan
Exit mobile version